Pertemanan Sejati


Aku Andi, siswa SMA kelas XI asal Bekasi. dan aku memiliki sahabat bernama Bima.

Hari ini adalah hari Jumat, di mana mata pelajaran hanya tiga mapel. Pada mapel terakhir, yakni Bahasa Inggris. Semua berjalan seperti biasa.

Hari telah menunjukkan pukul 13.20, tandanya sebentar lagi akan pulang. Tiba-tiba pintu kelas diketok oleh seseorang. Ketika Bu Guru membukanya, ternyata yang datang adalah Pak Imron, pamannya Bima, adek kandung dari ibunya.

“Tok..tok..tok..” suara ketukan pintu berbunyi.

“Iya, silakan masuk…” sambut Bu Guru.

“Permisi bu, saya izin menjemput Bima untuk membawanya pulang…” ucap Pak Imron.

“Ada persoalan apa ya Pak…?” Tanya Bu guru.

“Begini bu, keluarga Bima baru saja mengalami musibah kebakaran dan semuanya habis dimakan api. Untungnya tidak ada korban jiwa sedikit pun,” sambung Pak Imron.

Tiba-tiba seisi kelas panik bercampur sedih, dan aku melihat wajah Bima tampak kesedihan yang begitu mendalam. Kemudian Bu Guru mengizinkan Bima untuk pulang.

Ketika bel pulang berbunyi, aku mengimbau seluruh teman sekelas untuk jangan pulang dulu. 

Aku mengajak mereka semua untuk melakukan penggalangan dana kepada seluruh lapisan guru dan siswa/i di sekolah mulai besok.

Aku dan teman-teman sangat bersyukur karena dana yang terkumpul cukup banyak, yakni 16 juta rupiah.

Aku dan teman-teman langsung menuju kediaman Bima dan keluarganya.

“Assalamualaikum Bu, Pak, Bim, aku dan teman-teman mengucapkan belasungkawa atas musibah yang kalian hadapi. Ini, ada sedikit bantuan dari teman-teman” ucapku.

Bima kemudian langsung memeluk kami semua, dan berkata,

“Terima kasih banyak teman-teman atas bantuannya. Semoga Allah Swt membalas semua kebaikan kalian dan para penyumbang,” kata Bima.

(FN)