TRADISI NGABUBURIT SAAT RAMADHAN

Ngabuburit adalah kegiatan yang dilakukan masyarakat Muslim di Indonesia menjelang buka puasa pada bulan Ramadan. Di Indonesia, ternyata ada ragam kegiatan ngabuburit yang bisa dilakukan.
Istilah 'ngabuburit' sendiri berasal dari bahasa Sunda. Dalam Kamus Bahasa Sunda terbitan Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), ngabuburit berasal dari kalimat ngalantung ngadagoan burit.

Arti dari kalimat tersebut adalah bersantai sembari menunggu waktu sore. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna dari ngabuburit adalah menunggu azan maghrib menjelang berbuka puasa

berikut beberapa kegiatan ngabuburit di berbagai daerah Indonesia:

Tradisi Ngabuburit di Berbagai Daerah Indonesia
1. Mengunjungi Pasar Kaget
Kota Bandung terkenal sebagai destinasi kuliner yang menarik banyak turis lokal maupun internasional. Tak heran, hal yang identik setiap kali Ramadan tiba adalah munculnya banyak pasar kaget dengan berbagai jenis jajanan yang ada.

Warga Bandung biasa berburu makanan atau takjil di pasar kaget sekitar rumah mereka. Pasar kaget sendiri memiliki arti pasar yang muncul pada waktu tertentu saja.

2. Bleguran
Bleguran adalah tradisi masyarakat Jakarta atau Betawi. Tradisi ini muncul di ibu kota sejak tahun 70-an.

Bleguran mempunyai arti bermain meriam tradisional yang terbuat dari bambu. Biasanya anak-anak memainkan bleguran ini di sebuah lapangan untuk menunggu waktu berbuka puasa.

3. Panjat Tebing
Panjat tebing ternyata tak hanya dimainkan saat acara 17 Agustusan. Di Madiun, warga kerap bermain panjat tebing dalam menunggu azan Maghrib.

Biasanya panjat tebing ini dilakukan di Stadion Wilis dan akan ditonton oleh banyak orang sembari menunggu waktu berbuka.

4. Kumbohan
Kumbohan adalah tradisi masyarakat Lamongan saat ngabuburit. Mereka akan berburu ikan munggut atau mabuk.

Mabuk dalam hal ini bukan berarti minum alkohol lalu kehilangan kesadaran ya, detikers. Kata tersebut mengartikan ikan-ikan yang mabuk karena air Sungai Bengawan Solo biasanya surut menjelang sore hari.

5. Balap Perahu
Surabaya pun tak mau kalah dari kota-kota tetangganya. Ada tradisi balap perahu layar yang dilakukan saat ngabuburit pada bulan Ramadan.

Tradisi ini bisa ditemui di sekitar Pantai Kenjeran. Aktivitas ini bisa dikatakan cukup berat dan menguras energi, terlebih di saat berpuasa. Namun, tak sedikit masyarakat yang antusias melakukan balap perahu layar.

6. Berkeliling Pulau
Berkeliling pulau adalah tradisi ngabuburit yang biasa dilakukan masyarakat Bangka Belitung. Kegiatan ini dilakukan oleh sejumlah remaja yang tergabung dalam organisasi Pramuka Saka Bahari.

Menjelang sore, mereka akan berkeliling pulau menggunakan perahu sembari menikmati pemandangan sore yang indah.

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7257735/unik-ini-5-tradisi-masyarakat-indonesia-saat-ngabuburit-di-bulan-ramadan