Tukang Semir Saleh yang Mendapatkan Derajat Haj

Hiduplah seorang laki-laki miskin yang berprofesi sebagai tukang semir sepatu. Si tukang semir ini adalah seorang yang rajin dan tak pernah lalai untuk menjalankan ibadah.

Kehidupannya yang pas-pasan pun, tidak menyurutkan niatnya untuk bisa pergi haji.

Sedikit demi sedikit, dia kumpulkan jerih payahnya untuk bisa naik haji.

Memang membutuhkan waktu yang lama untuk menabung, tapi tukang semir sepatu ini tak pernah mengeluh dan tetap sabar.

Hingga pada suatu hari, uangnya sudah terkumpul dan cukup untuk pergi haji.

Tiba-tiba, tetangganya yang juga hidup miskin, meminta bantuan untuk berobat karena menderita sakit parah.

Tak tega melihatnya, dia pun memberikan tabungan naik hajinya untuk berobat.

Di tempat lain, ada seorang saudagar kaya dari kampung seberang yang berangkat haji. Ketika di Padang Arafah, dia bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW.

Saudagar kaya bertanya, “siapakah yang ibadah hajinya diterima oleh Allah SWT?” Beliau menjawab bahwa si tukang semir lah yang menjadi seorang haji mabrur.

Sekembalinya dari tanah suci, dia pun mencari tukang semir sepatu yang dimaksud. Betapa terkejutnya dia saat mengetahui yang dicari adalah seorang tukang semir sepatu yang miskin.

Sang saudagar kemudian bertanya apakah benar si tukang sepatu telah naik haji.

Dengan rendah hati si tukang semir sepatu menjawab jika dia belum pernah pergi haji.

Mungkin, Nabi Muhammad SAW menyebut namanya sebagai seorang haji yang mabrur karena melihat niat, kerja keras, dan keikhlasannya.


Sumber: https://www.orami.co.id/magazine/dongeng-anak-islami