Kesunahan Mandi Malam Lailatul Qadar

Bulan Ramadhan adalah musim kebaikan dan pahala. Karena pada bulan ini pahala dilipatgandakan dan banyak amal-amalan khususnya. Di antara amalan yang masyhur adalah kesunahan mandi setiap malam bulan Ramadhan, termasuk kesunahan mandi malam lailatul qadar. Bila kita cermati pendapat ulama tentang kesunahan mandi tiam malam Ramadhan kitab-kitab fiqih, khususnya fiqih Syafi'i, awalnya merupakan pendapat Imam Al-Halimi yang dikutip oleh Al-'Abbadi tanpa menjelaskan dalil haditsnya. Taqiyuddin Al-Hishni dalam Kifayatul Akhyar menjelaskan:
"Dan disunahkan mandi setiap malam bulan Ramadhan. Al-'Abbadi mengutipnya dari Al-Halimi." (Taqiyuddin Al-Hisni, Kifayatul Akhyar, [Damaskus, Darul Khair: 1994], halaman 48). Berbeda dengan kesunahan mandi malam lailatul qadar yang mempunyai banyak riwayat sebagaiamana disebutkan oleh Ibnu Rajab Al-Hambali (w 795 H) dalam kitabnya, Lathaiful Ma'arif. Ibnu Jarir At-Thabari (w 310 H) sebagaimana dikutip Ibnu Rajab mengatakan:
"Mereka ulama salaf menyunahkan mandi pada setiap malam 10 terakhir bulan Ramadhan."
Seorang muhaddits abad 20 berkebangsaan Maghribi atau Maroko Syekh Abdullah bin Muhammad binAs-Shiddiq Al-Ghumari dalam kitabnya Ghayatul Ihsan menyebutkan bahwa Nabi Muhammad saw mandi pada malam-malam 10 terakhir bulan Ramadhan. Demikian itu karena keutamaan lailatul qadar. Kemudian sebagai dalilnya beliau menyebutkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ashim dari 'Aisyah, beliau berkata: "Rasulullah saw pada bulan Ramadhan mendirikan malamnya dan tidur. Apabila masuk 10 malam akhir Ramadhan beliau mengikat kuat izarnya, menjauhi istri, mandi di antara dua azan (Magrib dan Isya') dan melakukan shalat isya pada waktu sahur." (Abdullah bin Muhammad bin As-Shiddiq Al-Ghumari, Ghayatul Ihsan fi Fadhli Zakatil Fitri ea Fadhli Ramadhan, [Beirut, 'Alamul Kutub: 1985], halaman 59). Walhasil, berdasarkan riwayat-riwayat di atas, disunahkan mandi pada malam 10 terakhir bulan Ramadhan atau malam lailatul qadar. Dalam arti malam-malam yang diharapkan lailatul qadar berada pada malam-malam tersebut. Bahkan tidak hanya mandi, melainkan berhias dengan menggunakan wewangian dan mengenakan pakaian yang bagus. Demikian itu adalah amalan yang dikerjakan ulama salaf. Wallahu a'lam bisshawab.
Sumber: https://islam.nu.or.id/ramadhan/kesunahan-mandi-malam-lailatul-qadar-wKEaj