Setiap Kejadian Akan Memiliki Makna
Dikisahkan ada sebuah keluarga yang memiliki anggota di
dalamnya yang begitu banyak. Satu ayah satu ibu dan tiga orang anak. Keberadaan
mereka semua sudah membuat suasana rumah menjadi ramai. Selang beberapa waktu
kemudian sang ayah membawa kabar bahagia bagi semua anaknya jika mereka akan
mendapatkan adik lagi.
Siapa sangka kabar bahagia dari ayah tidak disambut baik
oleh sang anak sulung. Ia menentang perkataan ayah. Keduanya berdebat hingga
tak menemukan jalan keluar. Usut punya usut ternyata sang ayah dan anak sama
sama memiliki watak keras dan tak mau mengalah satu sama lain.
Sang anak sulung memberikan penjelasan jika ia melihat
dari sisi ibu yang sudah tua bagaimana nanti mengasuh dan merawat anggota
keluarga baru tersebut. Meski penuh pertentangan, namun waktu tetap berjalan
dengan kondisi kandungan sang ibu membesar hingga memasuki usia 4 bulan.
Dalam usia 4 bulan kandungan memang tidak dapat digugurkan.
Bahkan menggugurkan kandungan juga termasuk dosa dan melanggar hukum. Dalam
kondisi tersebut sang anak sulung masih memiliki kebencian yang begitu mendalam
terhadap semua yang terjadi.
Namun perlahan-lahan ia berdoa kepada Allah untuk
menghilangkan rasa bencinya jika memang adik baru untuknya adalah pilihan
terbaik dari Allah. Allah mengabulkan doa dari anak sulung dan menghilangkan
rasa benci dalam dirinya.
Ketika sang adik baru lahir, ternyata kondisinya terbilang
cukup buruk karena adanya penyakit jantung. Berbagai usaha sudah dilakukan
keluarga tersebut untuk kesembuhan adik baru tersebut. Waktu tetap berjalan
hingga suatu saat hasil rontgen dokter keluar dan memberikan penjelasan jika
adik baru telah sembuh dari penyakit jantung yang dideritanya.
Semua keluarga merasa bahagia sekaligus terharu. Tak lupa
ucap syukur atas kesembuhan adik baru kepada Allah tetap dipanjatkan.
Dari cerita tersebut kita belajar jika setiap kejadian yang
telah ditakdirkan oleh Allah selalu memiliki makna tersendiri. Sering kali tak
sadar akan makna dibalik kejadian. Hal ini kerap kita alami ketika menghadapi
kegagalan.
Kita lebih suka mengumpat daripada berpikir jernih terkait
makna apa yang ada dibalik kegagalan yang terjadi. Bisa jadi karena Allah ingin
menyadarkan jika pilihan yang kita ambil selama ini salah. Dan dibuatlah sebuah
kegagalan.
Maka dari itu baik keberhasilan maupun kegagalan bahkan
dalam kejadian lainnya pun harusnya tetap disikapi dengan pikiran jernih dan
selalu mengingat jika Allah sudah menggariskan apa yang harusnya terjadi.
Sumber: https://www.gramedia.com/best-seller/kisah-inspirasi-islami/