Berniaga dengan Para Malaikat
Pada suatu hari, istri Ali bin Abi Thalib yang bernama Fathimah Az-Zahra, didatangi oleh seorang pengemis yang meminta sedekah. Ketika itu, Fatimah hanya memiliki 50 dirham.
Fathimah pun memberikan setengah uangnya kepada pengemis tersebut. Setelah mendapatkan 25 dirham, si pengemis berlalu pergi. Saat di tengah perjalanan, pengemis tersebut bertemu dengan Ali bin Abi Thalib.
Kemudian, Ali bertanya kepada pengemis tersebut. "Berapa uang yang diberikan oleh Fathimah kepadamu?", tanya Ali.
"Aku diberi 25 dirham," jawab si pengemis dengan jujur. Ali pun langsung menyuruh pengemis tersebut untuk datang kembali ke rumahnya.
Kemudian, Fathimah memberikan sisa 25 dirhamnya kepada pengemis itu. Itu artinya, uang 50 dirham pun disedekahkan semuanya kepada pengemis tadi. Beberapa hari kemudian, datanglah seorang hamba Allah menemui Ali dengan membawa seekor unta.
Orang tersebut menceritakan keluh kesahnya yang kesulitan menjual unta. Tanpa disangka, Ali berjanji untuk membeli unta tersebut dalam beberapa hari ke depan. Meskipun ketika itu, dia sama sekali tidak memiliki uang.
Saat perjalanan pulang, Ali bertemu dengan seorang lelaki yang ingin membeli untanya dengan harga yang lebih tinggi daripada harga sebelumnya. Akhirnya, Ali menjual unta itu kepadanya. Setelah mendapat uang. Ali pun membayar hutangnya kepada penjual unta.
Beberapa hari kemudian, Rasulullah SAW. berjumpa dengan Ali bin Abi Thalib. Lalu, beliau bertanya. "Wahai Ali, tahukah engkau, siapakah yang menjual dan membeli unta itu?" tanya Rasul.
"Tidak tahu, wahai Rasulullah!" jawab Ali yang memang tidak tahu.
Rasulullah SAW pun menjelaskan bahwa yang menjual unta adalah Malaikat Jibril a.s. dan yang membelinya adalah Malaikat Mikail AS. Sedangkan, selisih harga penjualan yang merupakan keuntungan Ali adalah rezeki Allah SWT.
Sumber:
https://www.haibunda.com/parenting/20230103114442-61-293714/9-kumpulan-cerita-islami-anak-penuh-dengan-pesan-moral