Kenangan Tarawih di Masjid saat SD Kelas Rendah
Cerpen Karangan: Hanifah
Kategori: Cerpen Kehidupan, Cerpen Ramadhan
Lolos moderasi pada: 26 April 2022
Kenangan romadhon saat sd kelas rendah (kelas 1, 2, 3). Saat itu tahun 1999-2002. Saya tinggal di sebuah perumahan baru. Perumahan kami belum memiliki mushola atau masjid. Maklum namanya juga kampung baru. Kampung kami masih dihuni oleh beberapa orang saja. Masih banyak rumah yang kosong tidak berpenghuni.
Saat itu, kami harus sholat tarawih di masjid desa. Jalan di masjid desa rumah kami sebenarnya tidak terlalu jauh. Namun pada saat itu, jalan ke masjid desa itu masih belum diaspal dan belum berpaving. Jalannya masih berupa tanah. Akses jalan juga tidak ada penerangan. Tidak ada lampu. Jadi jalan ya gelap gulita.
Romadhon di tahun 2000 itu masih berada di musim hujan. Kadang-kadang berangkat dan pulang tarawih membawa payung karena hujan atau geirmis. Yang paling saya ingat sampai sekarang yaitu saat berangkat tarawih ke masjid, jalan masih becek. Jalan becek karena jalan dari tanah dan sehabis hujan. Selan itu, jalan juga gelap. Kami melewati jalan yang diapit kebun pohon-pohon di sebelah kiri dan kebun tebu di sebelah kanan.
Saat itu, anak seusia itu kan sedang seru-serunya dengan cerita hantu-hantuan. Saat melewati jalan tanah yang becek dan gelap dan diapit kebun itu, ada salah satu dari kami yang berteiak “pocong”. Kami otomatis langsung takut dan lari. Setelah melewati jalan becek itu, kami melewati jalan setapak yang masih juga diapit 2 kebun tebu.
Setelah sampai di masjid, kami sholat tarawih masjidnya cukup besar menurut saya saat itu. Karena masih kelas 2 SD, maka kami sholat tarawih pun sambil bermain. Setelah tarawih, bisanya kami melipat mukena kami dan buntel dengan sajadah. Lalu kami juga meminta tanda tangan ke imam masjid.
Kini, jalan ke masjid desa itu sudah bagus. Jalan yang dulu tanah dan becek, yang diapit kebun pohon di kiri dan kebun tebu di kanan, sudah menjadi jalan beraspal. Lampu penerangan jalan juga sudah dipasang. Sekarang akses jalannya menjadi terang. Lalu, jalan setapak yang diapit 2 kebun tebu, menjadi jalan yang berpaving. Lampu jalan juga sudah dipasang. Sekarang tidak ada jalan becek dan jalan gelap lagi. Akses ke masjid menjadi mudah.
Kebun tebu tetap menjadi kebun tebu. Kebun pohon/hutan sudah berubah menjad rumah. Sebagian kebun tebu juga menjadi rumah.
Sumber: https://cerpenmu.com/cerpen-kehidupan/kenangan-tarawih-di-masjid-saat-sd-kelas-rendah.html