Indahnya Bersedekah

SEDEKAH DAN KEUTAMAANNYA 

Islam mengajarkan untuk menyisihkan sebagian harta yang dimiliki umatnya, salah satunya melalui sedekah. Sedekah bertujuan untuk menyucikan harta, membantu sesama serta bekal pahala di akhirat kelak.

Seperti yang tertulis dalam Hadis Riwayat Tirmidzi, Rasulullah bersabda, “Bersedekah kepada orang miskin adalah satu sedekah dan kepada kerabat ada dua (kebaikan), yaitu sedekah dan silaturrahim.

bersedekah memiliki arti yang lebih luas dibandingkan dengan berinfaq yang hanya sebatas amalan berupa harta. Senyum sapa dengan ramah, perkataan yang baik (Qaul ma’ruf) sampai menyingkirkan batu atau duri dari jalan sudah termasuk sedekah. Dalam aktifitas sehari-hari di bulan Ramadhan ini, memberi makan untuk berbuka dan sahur, bertugas sebagai penyelamat dari covid 19, berdonasi ke masjid atau lainnya juga termasuk bersedekah. Seperti disebutkan dalam sebuah Hadits, “Kamu mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah; kamu menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang bawaannya ke atas kendaraannya adalah sedekah; setiap langkah kakimu menuju tempat sholat juga dihitung sedekah; dan menyingkirkan duri dari jalan adalah sedekah.” (H.R. Syaikhoni). Dengan demikian, pada kesempatan bulan Ramadhan yang penuh ampunan dan pahala ini, umat Islam, kaya atau miskin, dapat melakukan kebaikan kapan saja, di mana saja dan sekecil apapun, baik secara diam-diam atau terang-terangan yang semuanya dapat bernilai sedekah dan berpahala. Wallahu a’lam.

Sedekah adalah amalan yang sangat simpel (sederhana), sehigga umat Islam dapat melakukanya kapan pun, di mana pun dan sekecil apa pun tanpa memandang kaya atau miskin. Pada momen puasa Ramadhan ini, pahala orang yang bersedekah sama dengan pahala orang yang berpuasa (Hadits). Apabila kebaikan manusia pada umumnya diberi pahala tujuh ratus kali lipat, maka pahala sedekah yang diberikan kepada orang yang berpuasa, bisa jauh lebih besar, tergantung sejauh mana orang yang berpuasa tersebut melakukannya, karena Alloh lah yang akan menilai dan memberi pahala tersebut (Hadits). Sebab itulah kedermawanan Rasulullah SAW bertambah ketika Ramadhan tiba, sehingga dikatakan bahwa, kedermawanan berupa kebaikan Beliau seperti “angin yang bertiup” (Hadits). Wallahu a’lam.


By.Rizki_leader