Timun Mas

Alkisah, ada seorang janda yang
tidak mempunyai anak bernama Mbok Srini. Saat pergi ke hutan, ia didatangi
raksasa yang memberinya biji timun. Raksasa tersebut mengatakan kalau ia akan
mempunyai anak lewat biji timun tersebut.
Mbok Srini pulang dan menanam biji
timun itu. Setelah beberapa waktu, tanaman timunnya hanya berbuah satu,
warnanya emas. Ia membelah buah tersebut dan kaget karena isinya bayi
perempuan. Anak itu diberi nama Timun Mas.
Singkat cerita, Timun Mas sudah
dewasa. Suatu malam, Mbok Srini bermimpi didatangi raksasa. Raksasa tersebut
akan menjemput Timun Mas seminggu lagi. Mbok Srini takut, lalu menemui petapa
sakti. Petapa itu memberikan empat bungkusan kecil, berisi biji timun, jarum,
garam, dan terasi.
Pada hari yang ditentukan, Mbok
Srini meminta Timun Mas pergi. Raksasa pun mengejarnya. Timun Mas membuka
bungkusan pertama, seketika sekelilingnya menjadi ladang timun dan menghambat
sang Raksasa. Begitu akan tertangkap lagi, Timun Mas membuka bungkusan kedua.
Dalam sekejap, sekelilingnya menjadi rerimbunan pohon bambu yang runcing.
Raksasa terus mengejar meski terluka. Timun Mas membuka bungkusan ketiga.
Daerah sekitarnya menjadi lautan luas. Namun, raksasa itu bisa melewatinya.
Dengan ketakutan, Timun Mas melempar bungkusan terakhir. Sekelilingnya berubah
menjadi lautan lumpur yang mendidih. Raksasa pun tercebur dan tewas.
Selamatlah Timun Mas. Ia menemui
ibunya dan mereka hidup bahagia.