Semut yang Hemat

Di zaman Mesir kuno, ada seorang raja
yang ada dan bijaksana. Raja sangat mencintai rakyatnya. Raja juga dikenal
sebagai penyayang binatang.
Suatu hari, saat raja berjalan-jalan,
ia menemui seekor semut. Semut merasa senang dan bangga dikunjungi raja.
“Bagaimana kabarmu, Semut?” tanya
sang raja.
“Hamba baik-baik saja, Baginda,”
jawab semut gembira.
“Dari mana saja kau?” tanya raja.
“Hamba sejak pagi pergi mencari
makanan. Tetapi, sampai sekarang belum juga mendapatkannya, Baginda,” jawab
semut.
“Jadi, sejak pagi kau belum makan?”
tanya raja.
“Benar, Baginda,” jawab semut
kembali.
Raja termenung sejenak. Kemudian
berkata, “Hai semut! Berapa banyak makanan yang kau perlukan dalam setahun?”
“Hanya sepotong roti saja, Baginda,”
jawab semut.
“Kalau begitu, maukah kau kuberi
sepotong roti untuk makananmu setahun?” kata raja.
“Hamba sangat senang, Baginda.”
Raja lalu membawa Semut ke istananya.
Semut sangat gembira karena ia tidak perlu susah-susah lagi mencari makanan
untuk setahun.
“Sekarang, masuklah ke dalam tabung
yang telah ku isi sepotong roti ini!” perintah sang raja.
“Terima kasih, Baginda. Hamba akan
masuk,” jawab semut.
“Setahun yang akan datang, tabung ini
baru akan ku buka,” ujar sang raja lagi.
“Hamba sangat senang, Baginda,” kata
semut.
Tabung berisi roti dan semut itu pun
segera ditutup rapat oleh sang raja. Tutup tabung itu terbuat dari bahan khusus
sehingga udara tetap masuk ke dalamnya. Tabung tersebut kemudian disimpan di
ruang khusus dalam istana.
Waktu berlalu, akhirnya telah genap
setahun. Sang raja teringat janjinya pada semut. Perlahan-lahan, raja membuka
tutup tabung.
“Bagaimana kabarmu, Semut?” tanya
sang raja.
“Keadaan hamba baik-baik saja,
Baginda,” jawab semut.
“Tidak pernah sakit selama setahun di
dalam tabung?” Tanya raja kembali pada semut.
“Tidak, Baginda. Keadaan hamba tetap
sehat selama setahun,” jawab semut dengan tersenyum. Kemudian, sang raja
melihat ternyata roti yang dia sediakan untuk semut masih tersisa separuh.
“Mengapa roti pemberianku kau sisakan
separuh?” tanya sang raja.
“Bukankah dalam setahun kau
memerlukan sepotong roti. Mengapa tak kau habiskan?” tanya raja kembali pada
semut.
“Begini, Baginda. Roti itu memang
sengaja hamba sisakan separuh. Sebab, hamba khawatir jangan-jangan Baginda lupa
membuka tutup tabung ini. Kalau Baginda lupa membukanya, hamba masih dapat
makan roti setahun lagi. Tapi untunglah, Baginda tidak lupa. Hamba senang
sekali,” jawab Semut panjang lebar.
Sang raja terkejut mendengar
penjelasan Semut. Kemudian, ia tersenyum dan berkata, “Kau semut yang hebat.
Kau dapat menghemat kebutuhanmu. Hal ini akan ku siarkan ke seluruh negeri agar
rakyatku dapat mencontohmu.” Kalau semut saja dapat menghemat kebutuhannya,
mengapa manusia justru gemar hidup boros?