Manusia Tak Tahu Diri

Pada zaman dahulu, hiduplah pohon
besar yang kesepian. Pohon ini sudah tua dan sangat kehausan. Pohon ini
berguman “ahh disini sangatlah panas aku berharap aku bisa minum air dari
sungai itu”. Pohon tua ini memiliki banyak daun dan batang yang besar, pohon
ini berada di hutan gersang. Pohon tua ini bernama Pak Jony.
Pada suatu hari yang terik, lewatlah
seorang pemuda yang kepanasan setelah mencari kayu kemana-mana. Lalu dia
melihat si pohon tua Jony sedang kepanasan juga. Maka datanglah pemuda itu
kepada pak Jony, “Wahai Pak Jony saya sangat kepanasan bolehkah saya duduk di
sebelah bapak?”. Pak Jony pun kaget dan dia sangat senang akhirnya dia
mempunyai kawan berbicara “Ohh tentu saja pemuda, marilah duduk dibawah
daun-daunku yang akan melayu ini”.
Pemuda itu setiap hari selalu duduk
di bawah daun Pak Jony setelah mencari kayu, mereka berdua selalu bercerita
tentang masalah mereka. Hingga akhirnya pemuda itu tidak dapat menemukan kayu
lagi, pemuda ini selalu mencari kayu untuk membakar ubi. Maka di saat malam
hari, saat Pak Jony sedang tidur, dia tebang Pak Jony! “Ohh pemuda apa yang
engkau lakukan bukankah kita ini teman wahai pemuda?”. Maka matilah Pak Jony
karena ditebang oleh pemuda yang tidak tahu diri ini.
Esok harinya, pemuda ini kembali
mencari kayu dan saat ia kepanasan, dia melihat bekas dia menebang Pak Jony.
Pemuda ini sekarang kesepian karena tidak mempunyai kawan berbicara dan dia
sangat kepanasan oleh panas terik. Maka menyesal lah pemuda itu atas tindakan
tidak tahu dirinya.