Rubah dan Gagak

Suatu hari, di dalam hutan, ada
seekor rubah yang melihat seekor gagak sedang terbang dengan sepotong daging di
paruhnya. Sang Gagak lantas bertengger di dahan pohon. Rubah yang sejak pagi
belum makan, ingin sekali mendapatkan daging tersebut. Ia pun berjalan hingga
ke bawah pohon yang dihinggapi Gagak tadi.
“Selamat siang, Nyonya Gagak yang
cantik,” serunya. “Betapa mempesonanya penampilanmu hari ini. Matamu tampak
cerah, paruhmu bersih dan bulumu berkilau.”
Mendengar pujian itu, Gagak menoleh
ke bawah. Senang sekali ia mendapati Rubah sedang mengaguminya di sana. Melihat
reaksi Gagak, Rubah melanjutkan rencananya. Ia memuji Gagak lebih jauh lagi.
“Melihat penampilanmu yang luar
biasa, aku yakin suaramu pasti melebihi suara burung lain di hutan ini.
Biarkanlah aku mendengar satu lagu darimu, Nyonya Gagak. Tentu akan terdengar
sangat merdu!” ujar Rubah.
Merasa tersanjung, Gagak mengangkat
kepalanya dan bersiap membuka suara. Ia lupa, ada daging di paruhnya. Potongan
daging yang jatuh ke tanah segera diambil oleh rubah, sementara Gagak terus
saja bernyanyi.
Ketika ia selesai bernyanyi dan
Rubah sudah jauh pergi, Gagak baru menyadari apa yang telah terjadi. Ia
menyesal, sudah lengah hanya karena dipuji.
Pesan Moral: Kita perlu untuk bersikap waspada
dan tidak lengah, karena bisa saja ada pihak yang ingin mengambil keuntungan
atau mencelakai diri kita.