Katak dan Tikus

Dahulu kala, ada dua sahabat
karib–seekor katak dan seekor tikus. Sang katak sering bertemu dengan tikus di
rumahnya karena keduanya berbagi makanan dan persediaan yang disimpan oleh
tikus.
Suatu hari, katak meminta tikus
datang ke rumahnya. Katak berkata, “Wahai tikus, aku sering datang ke rumahmu,
sekarang, aku mengundangmu untuk datang ke tempatku.” Tikus menjawab, “Rumahmu
berada di seberang sungai. Aku tidak tahu bagaimana cara berenang. Aku takut
tenggelam.”
Katak berkata, “Jangan khawatir, aku
punya rencana bagus untukmu. Datanglah dan naiklah di punggungku, dan aku akan
mengikatmu padaku dengan sehelai rumput yang kuat. Dengan ini, kamu bisa
menyeberangi aliran dengan aman.” Tikus segera setuju dan keduanya berangkat.
Di tengah perjalanan menyeberangi
aliran, katak memikirkan untuk memakan makanan yang dibawa oleh tikus. Dia
berpikir, “Jika aku biarkan tikus tenggelam, aku bisa mendapatkan semua makanan
yang dia simpan dan aku tidak perlu terlalu memikirkan kelaparan untuk waktu
yang lama.” Jadi, katak itu menyelam ke dasar sungai.
Ketika tikus menyadari
ketidakjujuran katak, dia mulai menangis meminta pertolongan. “Tolong aku!
Tolong aku!” teriak tikus yang hampir tenggelam.
Seekor elang yang terbang di atas
aliran sungai itupun melihat tikus yang sudah megap-megap. Ia pun
terbang turun dan membantu tikus. Elang itu mencengkram tikus dengan paruhnya
dan mulai terbang tinggi di langit. Katak yang ada di dasar sungai melihat
tikus terbang menjauh.
Pada akhirnya, katak menyadari
kesalahannya. Dalam keinginannya untuk mendapatkan lebih banyak makanan, dia
rela mengorbankan kepercayaan sahabat baiknya.
Pesan Moral: Cerita tentang Katak dan Tikus
mengajarkan kita bahwa kita tidak boleh mencoba untuk merebut hal-hal yang
bukan milik kita.