Chicken Licken

Dahulu kala, ada sebuah peternakan.
Sebagian besar hewan di peternakan itu merasa puas. Namun, Chicken Licken,
sebaliknya, tidak senang. Chicken Licken adalah seekor ayam kecil yang takut
pada segala sesuatu.
Suatu hari, Chicken Licken pergi ke
hutan. Dia berhenti di dekat sebuah pohon ek.
Sebutir kecil biji oak jatuh dari
pohon dan mengenai kepala Chicken Licken. Chicken Licken tidak menyadari biji
tersebut. Dia mengangkat matanya ke langit biru. “Oh tidak!” serunya.
“Sepertinya langit akan runtuh.”
Chicken Licken pun berlari
mengelilingi pohon. “Langit akan runtuh!” seru si ayam kecil. Dia berteriak,
“Langit akan runtuh!” “Saya harus memberi tahu Raja tentang ini,” kata Chicken
Licken. Dia kembali ke peternakan dengan tergesa-gesa.
Henny Penny duduk di dekat kandang
ayam. Chicken Licken berteriak, “Minggir!”
“Ada apa?” tanya Henny Penny.
Chicken Licken berkata, “Langit akan runtuh!”
“Oh tidak!” kata pembicara. Henny
Penny berkata. “Bagaimana kita harus melanjutkan?”
“Saya akan memberi tahu Raja,” kata
Chicken Licken.
Henny Penny menjawab, “Saya akan
ikut.”
Mereka berlari melewati kandang ayam
dan… aduh! Cocky Locky tersungkur.
“Apa yang terjadi?” tanya Cocky
Locky.
Chicken Licken berteriak, “Langit
akan runtuh!”
“Oh tidak!” Cocky Locky berkata.
“Bagaimana kita harus melanjutkan?”
Henny Penny berkata, “Kita akan
memberi tahu Raja.”
“Saya akan ikut,” kata Cocky Locky.
Mereka berlari dari peternakan.
Mereka berlari melewati kolam bebek.
Ducky Lucky berada di dalam air.
“Apa yang terjadi?” tanya Ducky
Lucky.
Chicken Licken menangis, “Langit
akan runtuh!”
“Oh tidak!” kata Ducky Lucky.
“Bagaimana kita harus melanjutkan?”
“Kita akan memberi tahu Raja,” kata
Cocky Locky.
“Saya akan ikut,” kata Ducky Lucky.
Mereka berlari melewati jembatan.
Mereka tiba di sebuah lumbung tua. Goosey Loosey telah membuat sarangnya.
“Apa yang terjadi?” tanya Goosey
Loosey.
Chicken menangis, “Langit akan
runtuh!”
“Oh tidak!” kata Goosey Loosey.
Goosey Loosey berkata. “Bagaimana kita harus melanjutkan?”
“Kita akan memberi tahu Raja,” kata
Ducky Lucky.
“Saya akan ikut,” kata Goosey
Loosey.
Mereka berlari melewati lumbung.
Mereka berlari ke padang terbuka. Tanah digigit oleh Turkey Lurkey.
“Apa yang terjadi?” tanya Turkey
Lurkey.
Chicken Licken menangis, “Langit
akan runtuh!”
Turkey Lurkey berseru, “Oh oh!”
“Bagaimana kita harus melanjutkan?”
“Kita akan memberi tahu Raja,”
Goosey Loosey menyatakan.
“Saya akan ikut,” kata Turkey
Lurkey.
Mereka berlari melintasi lapangan.
Mereka tiba di hutan dan bertemu dengan Foxy Loxy tidak lama kemudian.
“Apa yang terjadi?” tanya Foxy Loxy.
Chicken Licken menangis, “Langit
akan runtuh!”
Foxy Loxy tidak sadar bahwa langit
sedang runtuh. Dia tetap diam.
“Kita akan memberi tahu Raja,” kata
Turkey Lurkey.
“Aku tahu jalan pintas,” jelas Foxy
Loxy.
Dia membawa mereka ke dalam hutan
dan menunjuk ke arah lubang. Dia berkata, “Turun ke sini.”
Mereka semua turun ke lubang. Henny
Penny bertanya, “Apakah ini tempat tinggal Raja?”
“Tidak,” jawab Foxy Loxy. “Ini
tempat saya tinggal.” “Ini juga tempat di mana saya akan memakan kalian semua!”
“Siapa yang akan memberitahu Raja
bahwa langit akan runtuh?” Chicken Licken berteriak.
“Burung bodoh,” kata Foxy Loxy.
“Tidak mungkin langit runtuh.”
Sebutir biji oak jatuh ke kepala
Foxy Loxy, dan yang lain melihatnya. Chicken Licken menarik perhatian semua
orang.
Mereka berkata, “Apakah kamu yakin
langit jatuh ke kepalamu?”
“Mungkin itu adalah biji ek,” kata
Chicken Licken.
Mereka mengejarnya sampai ke
rumahnya.
Pesan Moral: Jangan langsung percaya pada
segala sesuatu atau informasi yang kamu dapatkan. Kamu harus bersikap skeptis.
Chicken Licken kejatuhan biji ek di kepalanya. Dia mengira langit sedang runtuh
dan bergegas memberi tahu teman-temannya. Ketika teman-temannya mengetahui
kebenaran tentang apa yang terjadi, mereka merasa bodoh dan konyol karena
percaya pada Chicken Licken. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk berpikir
dengan bijaksana sebelum menyimpulkan sesuatu secara impulsif. Juga, jangan
pernah menerima atau mengikuti apa yang dikatakan orang lain secara buta-buta.