Pit Onta Bapak

1
Nuri
memperhatikan sebuah benda unik yang disimpan di gudang rumahnya. Sebuah sepeda
yang jarang dilihatnya.
"Kuwi pit
onta-ne bapakmu, Nur..", Kata ibu membuyarkan lamunan Nuri.
"Biyen
bapak nyambut gowe nganggo pit kuwi..", Sambung ibunya.
Akhir-akhir ini
sedang ngetrend orang-orang bersepeda. Sepedanya tentu saja keluaran baru.
Bagus-bagus tentu saja. Waktu Nuri minta dibelikan sepeda seperti milik
teman-temannya, ibu malah ngasih tahu kalau ada sepeda bagus di gudang.
Alih-alih sepedanya kinclong. Tidak sama sekali. Sepedanya sudah usang,
keluaran lama. Dan tentu saja bentuknya terlihat aneh.
"Mana mau
teman-teman mengajak aku bersepeda kalau sepe- danya seperti itu. Malah bisa
diejek habis-habisan aku..", Batin Nuri.
"Kowe nek
arep pit-pitan nganggo pit kuwi ya, le..", Kata ibunya lagi.
"Nggih,
bu..", Jawab Nuri singkat.
Nuri memegang
handphone milik ibunya. Dia meminjam se- bentar. O iya, Nuri kelas 2 SMP.
Bapaknya sudah meninggal saat Nuri kelas 5 SD. Dia mulai browsing. Intinya mau
melihat harga sepeda yang bagus. Siapa tahu harganya murah, batin Nuri. Matanya
terbelalak melihat harga sepeda model baru yang diinginkannya.
"Tidak
mungkin ibu membelikan untuk aku. Harganya mahal. Uang bisa dipakai untuk makan
dan sekolah..," gumam Nuri.
Nuri mulai
browsing lagi. Tiba-tiba muncul keinginan untuk mengetik " sepeda
onta".
"Wah..
Bagus bagus juga kalau dirawat sepeda seperti punya bapak. Harganya juga tidak
kalah dengan sepeda jaman now..,"batinnya.
Nuri asyik
mencuci sepeda onta milik bapak. Kemudian dia mengelap sepeda itu.
"Nah,
sudah kinclong sepeda ini..," gumam Nuri sambil tersenyum.
Besok Nuri akan
ikut bersepeda bersama teman-temannya. Tentu saja dia sangat senang.
"Wah...
sepedamu unik, Nur. Boleh pinjam tidak?" pinta Awan kepada Nuri.
"Lha kalau
kamu pinjam, aku bagaimana Wan?" jawab Nuri.
"Aku
memakai sepedamu, kamu memakai sepedaku, Nur.. Setuju?" ucap Awan.
"Oke, kita
bergantian ya. Nanti kalau aku mau memakai sepeda milikku kita gantian
lagi..," kata Nuri.
Mereka
bersepeda dengan gembira.
"Ternyata
bersepeda itu tidak harus dengan sepeda baru dan mahal. Cukup dengan sepeda
onta unik saja sudah bahagia banget..," gumam Nuri sambil tersenyum.