Pendidikan menjadi pilar utama dalam membentuk masa depan suatu bangsa, dan untuk itu, kebijakan pendidikan harus terus berkembang untuk memenuhi tuntutan zaman. Pada era pendidikan progresif, fokus utama adalah menciptakan fondasi yang inklusif, memastikan bahwa setiap warga negara memiliki akses yang setara terhadap pendidikan berkualitas. Kebijakan-kebijakan ini mencakup peningkatan aksesibilitas pendidikan, baik dari segi geografis maupun ekonomis, sehingga tidak ada satu pun individu yang tertinggal. Pendidikan inklusif juga melibatkan penyesuaian kurikulum untuk mengakomodasi keberagaman dan kebutuhan siswa, memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk berkembang secara penuh sesuai potensinya.
Dalam upaya untuk menciptakan fondasi masa depan yang inklusif, kebijakan pendidikan progresif tidak hanya terbatas pada aspek akses, tetapi juga menekankan pentingnya keberagaman. Pendidikan yang inklusif menghargai perbedaan dan memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang latar belakang budaya, etnis, atau kondisi fisik, merasa diterima dan dihargai di lingkungan pendidikan. Hal ini membuka pintu bagi pengembangan keterampilan dan bakat yang unik, menciptakan generasi yang mampu berkontribusi secara positif dalam masyarakat yang semakin kompleks dan global.
Kebijakan pendidikan progresif juga memandang pendidikan sebagai proses sepanjang hayat, meyakini bahwa pembelajaran tidak boleh berakhir di sekolah formal. Oleh karena itu, kebijakan ini mendorong pengembangan keterampilan dan pengetahuan di luar kurikulum tradisional, melibatkan pihak-pihak eksternal seperti industri dan komunitas lokal. Dengan membangun fondasi masa depan yang inklusif, kebijakan pendidikan progresif bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang berpengetahuan, berdaya saing, dan mampu mengatasi tantangan masa depan.