Me and My Best Friends

1
Bagiku, sahabat
adalah seseorang yang dapat menghiburku, seseorang yang sangat berarti dalam
hidupku, karena sahabatlah orang yang selalu ada untukmu. Aku memiliki banyak
teman, hampir semua orang di kelasku, ingin berteman denganku. Sayangnya,
mereka hanya memanfaatkan kepintaran dan kebaikanku. Mereka berteman denganku
untuk membantu mereka mengerjakan PR. Tetapi aku cukup beruntung karena masih
memiliki dua orang sahabat ,yaitu, Serlina dan Jean.
Perkenalkan
namaku Gwen Amanda, kelas 6 SD, aku merupakan anak yang cukup pintar, karena
sering mendapat juara kelas, oleh karena hal itu banyak temanku yang ingin
bersahabat denganku.
"Gwen, aku
boleh meminjam bukumu yang ensiklopedia tentang hewan?" tanya Jean,
"Tentu," jawabku sambil mengeluarkan buku ensiklopedia yang berat
dari dalam tasku, saat ini adalah waktu istirahat, Jean dan Serlina duduk dan
makan bersama aku.
"Kukembalikan
5 hari lagi, ya, hari Jumat," kata Jean "lya, hari apa aja boleh asal
jangan rusak, ya," kataku "Iyaa," jawab Jean.
"Gwen,
kamu mendapat buku itu dari mana?" tanya Serlina.
"Oh, aku
mendapat dari ayahku, sebenarnya buku itu sudah agak lama," jelasku
"Ooohh...." seru Serlina.
Sudah 1 minggu
berlalu sejak Jean meminjam buku milikku.
"Gwen,
bukunya kukembalikan waktu istirahat, ya," kata Jean, aku hanya mengangguk
mengiyakan.
"Jean,
temani aku ke ruang guru sebentar, ya," seruku saat istirahat,.
"Bagaimana
dengan Serlina?" tanyanya "Dia lagi mengerjakan tugas yang belum
selesai," jelasku, "Oh, ayol" kata Jean.
Kami segera
berjalan menuju ruang guru.
"Ah...."
seru Jean. "Ada apa?" tanyaku dan Serlina, "Bukumu hilang,
Gwen!" seru Jean panik, "Kita cari sama-sama, yuk!" ajakku,
"Ok," seru Jean dan Serlina, tiba-tiba datanglah Jessica.
"Serlina,
mungkin bukunya ada di dalam tas kamu, atau di dalam tas kamu Gwen," kata
Jessica, aku segera mengecek tasku, tidak ada.
"Ahh...,
bukunya ada di dalam tasku," kata Serlina, "Kamu mengambilnya?"
tanya Jean, aku hanya diam terpaku tidak mungkin sahabat yang sangat kupercayai
mencurinya buku milikku.
"Tidak,
aku tidak mencurinya, buku ini tiba-tiba ada di dalam tasku," seru
Serlina.
"Bohong,
buktinya sudah cukup bukan, sudah jelas ada buku itu di dalam tas milikmu,
tidak mungkin tiba-tiba muncul secara sendirinya," seru Jessica.
"Kamu
benar mencurinya?" tanyaku masih tidak percaya, Serlina menggeleng, aku
sebenarnya berpikir tidak mungkin Serlina sahabatku tega melakukannya.
"Gwen,
sahabat pun dapat berkhianat, apalagi sahabat terdekat, masa kamu masih tidak
percaya, sudah ada bukti nyatanya," seru Jessica. Sejak saat itu, aku dan
Jean menjauh dari Serlina, akhirnya ia dijauhi oleh teman-teman yang lain.
Suatu hari,
ketika aku berjalan melewati ruang ganti putri, aku mendengar Jessica sedang
berbicara dengan sahabatnya, Queency.
"Sebenarnya,
Queen, kalau buku itu yang mencurinya adalah Vera, aku yang memintanya untuk
mengambil dan menaruh buku itu di dalam tas Serlina, aku hanya ingin membalas
dendam, pada kejadian waktu itu," jelas Jessica. Jadi, bukan dia?"
tanya Queency, "Bukan, tapi janji jangan beritahu siapa-siapa, ya,"
pinta Jessica, "Balas dendam, kenapa?" tanya Queency.
"Yah,
waktu TK, dia pernah melaporkan pada guru kalau aku mendorong temanku. Biarlah
dia sekarang merasakannya," lanjut Jessica.
BRAK..., ku
buka pintu ruang ganti, "Jadi, kamu memfitnah Serlina?" tanyaku pada
Jessica.
"G...
Gwenn...." seru Jessica kaget.
"Aku tidak
akan melaporkannya pada guru, tetapi kau harus, meminta maaf pada Serlina, dan
menjelaskannya pada teman-teman yang lain," seruku kesal.
"Ba...ba...iklah,
tapi kau harus janji kalau tidak akan memberitahu kepada guru!" seru
Jessica, "Janji," janjiku.
Sejak saat itu,
Serlina kembali diterima oleh teman-temanku, semua teman meminta maaf atas
kejadian itu, termasuk Jessica, aku dan Jean karena telah menyalahkannya.
Setelah kejadian itu, aku, Serlina dan Jean kembali bersahabat, dan ditambah
Jessica dan Queency.
"Aku ingin
memberikan ini," kata Jessica sebagai permintaan maaf, ia memberikan
sebuah gelang bertuliskan BFF. Dalam hati aku berjanji tidak akan asal menuduh
sembarangan.