Persahabatan

Ada seorang
siswa dari SMA 1 Bangkit yang bernama Sandy. la adalah seseorang yang baik dan
pintar. Di sekolah banyak yang menyukai dia karena dia rendah hati dan suka
membantu temannya yang sedang kesusahan. Selain itu, Sandy juga aktif dalam
berorganisasi sehingga para guru pun ikut menyukai Sandy karena memiliki sikap
yang baik.
Selain Sandy,
ada juga siswa yang bernama Andi. Andi memiliki sifat yang berbanding terbalik
dengan Sandy. Andi seseorang yang pintar tetapi ia sering menyombongkan hal-hal
yang ia miliki. Selain itu, Andi tidak aktif dalam organisasi sekolah karena ia
menganggap teman-temannya tidal selevel dengan dia.
Suatu hari, ibu
guru mengumumkan bahwa akan ada perlombaan pidato pada tingkat provinsi.
Perlombaan itu membuka kesempatan seluas-luasnya untuk seluruh siswa SMA.
Setelah mendengar pemberitahuan itu, Sandy berminat untuk mendaftar perlombaan
tersebut. Andi yang mendengar pemberitahuan itu juga ingin mengikuti perlombaan
itu.
Setelah itu,
Sandy mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan untuk mengikuti perlombaan. Mulai
dari teks dan pakaian ia persiapkan dari jauh-jauh hari. Hari demi hari Sandy
lalui dengan berlatih berpidato supaya dapat memenangkan perlombaan
tersebut. Di sisi lain, Andi yang merasa sudah bisa berpidato dengan baik. Andi
melalui hari demi hari dengan bermain dan bersantai-santai.
Pada saat di
sekolah, Andi suka mengganggu Sandy yang sedang berlatih untuk mempersiapkan
perlombaan. Tentu saja konsentrasi Sandy terganggu. Sandy menghiraukan gangguan
tersebut. Andi berpikir jika dia mengganggu Sandy maka Sandy tidak fokus,
sehingga saat berlatih konsentrasinya terganggu dan berharap tidak maksimal.
Tetapi, Sandy tetap fokus untuk berlatih supaya keinginannya dapat tercapai.
Tiba saat hari
lomba, Sandy dan Andi mempersiapkan diri di belakang panggung. Andi mendapat
undian lebih dulu dibandingkan dengan Sandy. Saat di atas panggung, Andi
mendadak lupa tentang isi teks pidato yang ia hafalkan. Hal itu terjadi
karena Andi tidak mempersiapkan perlombaan ini dengan baik. Akhirnya,
giliran Sandy pun telah tiba.
Sandy melalui
perlombaan ini dengan sangat luar biasa. Sehingga para hadirin yang
menghadiri perlombaan itu terkagum-kagum. Akhirnya, panitia memutuskan untuk
mengundur pengumuman sang juara. Saat keluar dari gedung perlombaan, sepanjang
perjalanan pulang Andi selalu mengejek Sandy. Andi merasa ia lebih baik dari
pada Sandy. Sandy pun hanya diam saja dan tidak menggubris.
Keesokan
harinya, Sandy dan Andi berangkat bersama. Setibanya di sana, mereka berdua
duduk bersebelahan. Tiba pada waktunya, MC membacakan sang juara. Tanpa diduga
Sandy menjadi juara 1. Saat mendengar pengumuman juara itu Andi terdiam. Andi
kaget mengapa ia tidak menjadi juara 1. Sandy maju ke atas panggung dengan
bangga, karena usahanya yang selama ini dilakukan tidak sia-sia. Selama
perjalanan pulang Andi hanya terdiam, teman-teman yang tahu sikap yang
dilakukan Andi kepada Sandy pun mencemoohnya. Andi hanya dapat terdiam dan
menangis. Tak lama kemudian Sandy datang menghampiri Andi, la memberi semangat
kepada Andi. Andi kagum kepada Sandy, dia berfikir setelah apa yang ia lakukan
kepada Sandy, ia masih bersikap baik. Andi pun akhirnya meminta maaf atas
segala perlakuan yang telah dilakukannya.
Keesokan
harinya saat berada di kelas. Andi berinisiatif untuk meminta maaf kepada
seluruh teman kelasnya atas semua yang pernah ia lakukan kepada teman-temannya.
Andi berharap mendapat pemaaf dari teman-temannya dan ia berjanji untuk tidak
mengulangi perbuatan- perbuatan buruk yang pernah ia lakukan. Teman-teman
kelasnya pun berlapang dada. Mereka akhirnya dapat bermain bersama tanpa
dendam.