Hutan Bakau
Indonesia
menjadi negara dengan hutan bakau paling luas di dunia. Menurut data
Kementerian Negara Lingkungan Hidup, luas hutan bakau Indonesia mencapai 4,3
juta ha.
Hutan
bakau disebut juga dengan hutan mangrove. Hutan bakau merupakan bagian dari
ekosistem pantai. Hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair
payau dan terletak di garis pantai. Hutan bakau merupakan hutan yang tumbuh di
wilayah pasang dan surut. Hutan bakau ini termasuk lingkup ekosistem pantai
sebab terletak di kawasan perbatasan laut dan darat.
Hutan
bakau terletak di wilayah pantai dan muara sungai. Tepatnya, hutan bakau
terletak di garis pantai. Dengan posisi hutan bakau yang berada di garis
pantai, hutan ini dipengaruhi oleh keadaan air laut. Pasang surut laut mengubah
kondisi hutan bakau. Hutan akan tergenang air di masa pasang dan akan bebas
dari genangan air pada saat air surut. Habitat hutan bakau memiliki wilayah
tanah yang tergenang secara berkala. Tempat tersebut juga mendapat aliran air
tawar yang cukup dari daratan.
Hutan
bakau memiliki ciri yang khas. Hutan ini terlindung dari gelombang besar.
Selain itu, hutan bakau juga terlindung dari arus pasang surut laut yang kuat.
Hutan bakau yang terletak di perbatasan laut dan muara sungai memiliki kadar
garam payau. Di samping itu, ciri khas lain hutan bakau adalah berawa-rawa.
Hutan
bakau memiliki beberapa fungsi dan manfaat. Secara fisik hutan bakau dapat menahan
abrasi pantai. Pada saat datang badai, hutan bakau berfungsi sebagai penahan
badai dan angin yang bermuatan garam. Di samping itu, hutan bakau dapat menahan
intrusi (peresapan) air laut ke daratan. Hutan bakau juga menurunkan kandungan
karbondioksida (CO2) di udara dan penambat bahan-bahan pencemar (racun) di
perairan pantai. Manfaat hutan bakau juga dapat dilihat dari segi biologi.
Hutan bakau menjadi tempat hidup biota laut. Selain itu, masyarakat sekitar
memanfaatkan hutan bakau sebagai sumber mata pencaharian. Hutan bakau juga
menyediakan beberapa unsur penting bahan obat-obatan.