Kisah Nabi Muhammad SAW Hijrah dari Makkah ke Madinah


Pada suatu waktu, Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya menghadapi banyak tantangan di Kota Makkah. Mereka berusaha menyebarkan ajaran Islam, tetapi banyak orang yang tidak percaya dan bahkan menganggap Nabi gila.

Kaum kafir Quraisy semakin membenci Nabi dan berusaha menghentikannya dengan berbagai cara, termasuk mengusir kaum Muslimin dari Makkah.

Karena situasi yang semakin sulit dan berbahaya, Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk berhijrah ke Kota Madinah. Hijrah ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui oleh musuh-musuhnya.

Dalam perjalanan ini, Nabi dan para pengikutnya sangat bergantung pada Allah SWT, berharap akan perlindungan dan petunjuk-Nya.

Setelah menempuh perjalanan yang penuh tantangan, Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya akhirnya tiba di Madinah. Mereka disambut dengan hangat oleh penduduk setempat, yang dikenal sebagai kaum Anshar.

Salah satu orang yang pertama kali melihat kedatangan Nabi adalah seorang Yahudi yang berteriak memanggil penduduk Madinah untuk menyambutnya.

Penduduk Madinah sangat gembira dan berbondong-bondong keluar untuk menyambut Nabi Muhammad SAW. Mereka belum pernah melihat beliau sebelumnya, jadi banyak dari mereka yang salah mengira Abu Bakar, sahabat Nabi, sebagai Nabi Muhammad SAW.

Ketika Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar tiba, penduduk Madinah menyambut mereka dengan penuh suka cita. Banyak wanita dan anak-anak membacakan syair yang menggembirakan:

"Telah muncul bulan purnama ke atas kami, yang datang dari bukit, Tsaniyatil Wada', wajib bersyukur atas kami dan atas ajakannya kepada Allah."

Kedatangan Nabi Muhammad SAW di Madinah menandai awal baru bagi umat Islam. Di sana, beliau membangun masjid, mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar, serta menciptakan masyarakat yang damai dan sejahtera.