Cerita Nabi Muhammad SAW Singkat Saat Membangun Kota Madinah
Di sebuah buku yang berjudul Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, diceritakan tentang perjalanan luar biasa Nabi Muhammad SAW setelah hijrahnya dari Kota Makkah menuju Kota Madinah.
Perjalanan ini bukan hanya sekadar berpindah tempat, tetapi juga membawa tanggung jawab besar untuk membangun masyarakat Muslim yang baru.
Pada hari Jumat, 12 Rabiul Awwal 1 H, bertepatan dengan 27 September 622 M, Nabi Muhammad SAW singgah di Bani An-Najjar. Saat itu, Kota Madinah masih dalam keadaan labil. Ada tiga kelompok masyarakat yang berbeda di sana:
- Sahabat-sahabat Nabi yang suci, mulia, dan baik hati
- Orang-orang musyrik dari berbagai kabilah yang tidak mau beriman kepada Rasulullah
- Orang-orang Yahudi yang memandang Islam dengan kebencian dan kedengkian.
Membangun masyarakat yang ideal tentu membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit. Nabi Muhammad SAW tahu bahwa untuk mencapai tujuan ini, ia harus melalui berbagai tahapan, termasuk menetapkan syariat, hukum, pengetahuan, dan pendidikan.
Nabi Muhammad SAW melakukan berbagai upaya untuk membangun Kota Madinah. Berikut adalah beberapa langkah penting yang beliau ambil:
Membangun Masjid Nabawi: Langkah pertama yang dilakukan Nabi Muhammad SAW adalah membangun Masjid Nabawi. Beliau tidak hanya memimpin, tetapi juga ikut serta dalam pembangunan masjid tersebut, seperti memindahkan bata dan bebatuan. Masjid ini bukan hanya tempat untuk salat, tetapi juga berfungsi sebagai sekolah, balai pertemuan, tempat mengajar, dan pusat pemerintahan. Masjid Nabawi juga menjadi tempat tinggal bagi orang-orang Muhajirin yang miskin, sehingga mereka merasa aman dan nyaman.
Mempersaudarakan sesama Muslim: Langkah kedua yang diambil Nabi Muhammad SAW adalah mempersatukan umat Islam. Beliau berusaha mempersaudarakan antara orang-orang Muhajirin yang datang dari Makkah dan Anshar yang merupakan penduduk asli Madinah. Persaudaraan ini bukan hanya sekadar ucapan, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata, seperti berbagi harta dan saling membantu.
- Membuat perjanjian dengan Yahudi: Setelah berhasil membangun masyarakat Islam yang baru, Nabi Muhammad SAW juga menjalin hubungan baik dengan orang-orang Yahudi yang tinggal di Madinah. Beliau menawarkan perjanjian yang memberikan kebebasan untuk menjalankan agama masing-masing dan menjamin keamanan bagi semua.
Setelah perjanjian tersebut disepakati, Kota Madinah menjadi makmur dan damai. Nabi Muhammad SAW menjadi pemimpin yang bijaksana, dan masyarakat Madinah hidup dalam kebahagiaan dan keamanan. Kota Madinah pun menjadi ibu kota bagi kaum Muslim, tempat di mana mereka bisa hidup rukun dan saling menghormati.