Kisah Hidup Aisyah RA, Istri Rasulullah SAW dari Lahir hingga Wafat

Kisah Hidup Aisyah RA, Istri Rasulullah SAW dari Lahir hingga Wafat


Program

Aisyah RA adalah salah satu wanita paling mulia dalam sejarah Islam. Sebagai istri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau memainkan peran yang sangat penting dalam menyebarkan ajaran Islam, mendidik umat, dan memberikan contoh luar biasa bagi kaum Muslimin. Kisah hidupnya, mulai dari masa kecil hingga wafat, penuh dengan pelajaran berharga yang dapat kita ambil sebagai umat Islam.


Kelahiran dan Latar Belakang Keluarga Aisyah radhiyallahu ‘anha


Aisyah radhiyallahu ‘anha lahir dalam keluarga yang penuh berkah. Ayahnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, adalah sahabat terdekat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan seorang yang sangat dihormati di kalangan kaum Muslimin. Ibunya, Ummu Ruman, adalah wanita salehah yang dikenal karena ketakwaannya. Menurut riwayat, Aisyah radhiyallahu ‘anha lahir pada tahun keempat kenabian, dan sejak kecil sudah menunjukkan kecerdasan yang luar biasa.


Pernikahan Aisyah RA dengan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam


Kisah pernikahan Aisyah radhiyallahu ‘anha dengan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah kisah yang penuh berkah. Aisyah radhiyallahu ‘anha menikah dengan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam saat masih berusia enam tahun, namun pernikahan tersebut baru direalisasikan beberapa tahun kemudian ketika ia telah mencapai usia sembilan tahun. Dalam sebuah hadits, Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan, "Aku diperlihatkan dalam mimpi selama tiga malam oleh Rasulullah, di mana malaikat membawaku dengan mengenakan pakaian sutera, dan berkata, 'Ini adalah istrimu.'" (HR Bukhari)


Wafatnya Aisyah radhiyallahu ‘anha


Aisyah RA wafat pada usia 67 tahun pada bulan Ramadan, tahun 58 Hijriah. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi umat Islam, namun warisannya sebagai Ummul Mukminin terus hidup hingga kini. Beliau dimakamkan di Baqi' di Madinah, tempat peristirahatan para sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.


Keutamaan Aisyah RA: Istri yang Mulia dan Dicintai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam


Aisyah RA adalah salah satu wanita mulia yang memiliki banyak keutamaan dalam Islam. Berikut adalah 10 keutamaan Aisyah RA yang dicatat dalam berbagai riwayat:


1. Istri yang Paling Dicintai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam

Dalam sebuah riwayat dari 'Amr bin Al-'Ash RA, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya, "Siapa orang yang paling engkau cintai?" Rasulullah SAW menjawab, "Aisyah." Dan ketika ditanya siapa laki-laki yang paling dicintai, beliau menjawab, "Ayahnya, yaitu Abu Bakar." (HR. Bukhari dan Muslim)


2. Satu-Satunya Perawan yang Dinikahi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam

Aisyah RA adalah satu-satunya istri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang dinikahi dalam keadaan masih perawan.


3. Wahyu Diturunkan Saat Bersamanya

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menerima wahyu saat berada di tempat tidur bersama Aisyah RA, hal ini tidak pernah terjadi pada istri-istri lainnya.


4. Pilihan untuk Tetap Bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam

Ketika istri-istri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam diberi pilihan untuk tetap bersama Nabi dengan kehidupan sederhana atau diceraikan dan mendapatkan kekayaan dunia, Aisyah radhiyallahu ‘anha adalah yang pertama memilih untuk tetap bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Sesuai dengan firman Allah Ta'ala :


Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: “Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut’ah (suatu pemberian yang diberikan kepada perempuan yang telah diceraikan menurut kesanggupan suami, pen.) dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keredhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 28-29)


5. Dibebaskan dari Tuduhan Bohong (Haditsul Ifki)

Aisyah RA difitnah dalam peristiwa haditsul ifki, namun Allah Ta'ala menurunkan ayat-ayat dalam surah An-Nur (QS. 24: 11-20) yang membebaskannya dari tuduhan tersebut, mengangkat derajatnya, dan menunjukkan kesuciannya.


6. Menjadi Rujukan Fatwa

Aisyah RA sering menjadi rujukan bagi para sahabat dalam permasalahan agama setelah wafatnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ilmunya sangat mendalam karena sering belajar langsung dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.


7. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam Wafat di Pangkuannya

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam wafat di pangkuan Aisyah RA pada malam gilirannya, dan beliau juga dimakamkan di rumahnya.


8. Pernikahannya Diperintahkan oleh Allah

Pernikahan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Aisyah RA bukan pernikahan biasa, tetapi diperintahkan langsung oleh Allah Ta'ala melalui mimpi yang ditunjukkan kepada Rasulullah SAW. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, "Aku diperlihatkan dirimu dalam mimpi selama tiga malam (dalam riwayat Bukhari disebut dua kali). Malaikat datang kepadaku membawa dirimu dengan mengenakan pakaian sutra putih, lalu ia berkata, ‘Ini adalah istrimu.’ Aku pun menyingkap wajahmu, dan ternyata itu adalah dirimu. Kemudian aku berkata,


???? ???? ????? ???? ?????? ??????? ????????


‘Jika ini adalah ketetapan dari Allah, maka Dia pasti akan mewujudkannya.’" (HR. Bukhari no. 3895 dan Muslim no. 2438)


9. Diberi Hadiah pada Gilirannya

Para sahabat seringkali sengaja memberikan hadiah kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau berada di rumah Aisyah RA, sebagai bentuk penghormatan.


10. Turunnya Ayat Tayammum Karena Aisyah

Ketika Aisyah radhiyallahu ‘anha kehilangan kalungnya dalam perjalanan, para sahabat tidak menemukan air untuk berwudhu. Maka Allah Ta'ala menurunkan ayat tentang tayammum.