Yersinia pestis, Bakteri Berbahaya Penyebab Penyakit Pes
Yersinia pestis menular ke manusia terutama melalui gigitan kutu yang hidup pada hewan pengerat, seperti tikus, yang sudah terinfeksi. Di Indonesia, kasus penyakit pes sangat jarang ditemukan.

Namun, penyakit ini masih dilaporkan di sejumlah negara, terutama di wilayah dengan kebersihan lingkungan yang buruk atau pengendalian populasi hewan liar yang kurang optimal.
Jenis dan Gejala Infeksi Yersinia pestis
Infeksi Yersinia pestis dapat berkembang menjadi beberapa bentuk penyakit pes, dan setiap bentuknya memiliki gejala yang berbeda. Berikut ini adalah gejala infeksi Yersinia pestis yang perlu diwaspadai berdasarkan jenisnya:
Bubonic plague
Gejala Bubonic plague biasanya muncul 1–7 hari setelah penderita terinfeksi. Berikut ini adalah tandanya:
- Demam tinggi mendadak
- Menggigil
- Sakit kepala hebat
- Nyeri otot
- Lemas
- Pembengkakan dan nyeri kelenjar getah bening di ketiak, leher, atau selangkangan
Septicemic plague
Infeksi Yersinia pestis gejalanya dapat muncul 2–7 hari setelah seseorang terinfeksi. Gejala jeni ini dapat berupa:
- Demam tinggi
- Nyeri perut
- Mual dan muntah
- Diare
- Lemas berat
- Perdarahan di bawah kulit (petekie atau purpura)
- Perdarahan dari organ tubuh, seperti gusi, hidung, urin, atau tinja
- Kulit bisa tampak kehitaman, pada kasus berat
Pneumonic plague
Gejala Pneumonic plague biasanya dapat muncul dalam waktu yang cukup singkat, yaitu 1–4 hari setelah terinfeksi. Gejalanya meliputi:
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Dahak berdarah
- Demam tinggi
Dalam kasus berat tanpa penanganan, infeksi Yersinia pestis dapat memicu syok, kerusakan organ, perdarahan hebat, hingga kematian.
Penularan Yersinia pestis
Yersinia pestis menular ke manusia melalui gigitan kutu pada hewan pengerat atau kontak dengan jaringan atau cairan tubuh hewan terinfeksi, termasuk saat mengolah atau menyentuh bangkai hewan tanpa pelindung. Selain itu, penularan melalui droplet juga dapat terjadi dari penderita penyakit pes paru.
Penyakit ini lebih mudah menyebar di lingkungan dengan kebersihan yang buruk atau populasi hewan liar yang tidak terkontrol. Kelompok paling berisiko adalah anak-anak, lansia, serta orang dengan daya tahan tubuh lemah.
Pencegahan Infeksi Yersinia Pestis
Mencegah infeksi Yersinia pestis juga berarti mencegah terjadinya penyakit pes. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Jaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar, termasuk membersihkan semak belukar, tumpukan batu, sampah, atau kayu bakar yang bisa menjadi sarang hewan pengerat.
- Kendalikan populasi hewan pengerat, seperti tikus atau tupai.
- Hindari kontak langsung dengan hewan yang sakit atau mati, terutama hewan pengerat.
- Gunakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan dan masker, bagi pekerja dengan risiko tinggi terpapar