Sakit Perut dan Demam, Kenali Penyebab dan Langkah Penanganannya
Sakit perut dan demam merupakan kombinasi gejala yang umum pada berbagai kondisi, mulai dari infeksi ringan pada pencernaan hingga penyakit endemik, seperti tipes atau demam berdarah. Dengan memahami lebih jauh soal keluhan ini, Anda bisa menjadi lebih sigap untuk menanganinya.

Penyebab Sakit Perut dan Demam yang Sering Terjadi
Beberapa kondisi berikut sering menjadi pemicu sakit perut dan demam:
1. Infeksi saluran cerna
Sakit perut dan demam paling umum disebabkan oleh infeksi saluran cerna akibat masuknya virus, bakteri, atau parasit. infeksi ini biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Beberapa contoh penyakit akibat infeksi saluran cerna meliputi diare, gastroenteritis, dan keracunan makanan.
2. Demam berdarah dengue
Gejala awal demam berdarah dengue (DBD) biasanya berupa demam tinggi mendadak, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, sakit perut, mual, serta muncul ruam atau bintik merah pada kulit. Pada beberapa kasus, penderita DBD juga mengalami mimisan atau gusi berdarah.
DBD adalah penyakit akibat infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini banyak ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia dan dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.
3. Tipes (demam tifoid)
Sakit perut dan demam juga bisa menjadi gejala tipes. Ini merupakan infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri penyebab tifus ini umumnya menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Gejala tifus biasanya berkembang secara bertahap, dimulai dengan demam, sakit perut, sakit kepala, mual, muntah, lemas, serta terkadang diare atau sembelit. Pada beberapa kasus, lidah tampak kotor dan muncul bintik merah pada kulit.
4. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi pada bagian kandung kemih, uretra, atau ginjal. ISK biasanya disebabkan oleh bakteri, terutama Escherichia coli, yang masuk melalui uretra dan berkembang biak di saluran kemih.
Gejala yang umum kondisi ini meliputi sakit perut bagian bawah, demam, nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil, sering ingin buang air kecil, hingga urine keruh atau berbau tidak sedap.
5. Usus buntu
Gejala utama radang usus buntu adalah sakit perut dan demam. Keluhan sakit perut pada kondisi ini awalnya terasa di sekitar pusar, lalu berpindah ke kanan bawah perut dan semakin bertambah parah. Selain itu, penderita bisa merasakan demam, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan kadang perut terasa kembung.
6. Hepatitis A
Hepatitis A adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A dan biasanya menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejala hepatitis A meliputi demam, sakit perut bagian kanan atas, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, urine berwarna gelap, serta kulit dan mata yang tampak menguning (jaundice).
Langkah Awal Penanganan Sakit Perut dan Demam di Rumah
Sambil menunggu konsultasi dengan dokter, beberapa langkah berikut ini dapat dilakukan di rumah untuk mengurangi keluhan sakit perut dan demam:
- Banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi, terutama jika disertai muntah atau diare.
- Istirahat yang cukup dan batasi aktivitas fisik berat.
- Kompres hangat di area perut untuk membantu meredakan nyeri ringan.
- Pilih makanan yang mudah dicerna dan hindari makanan berlemak atau bersantan.
- Konsumsi obat penurun panas, seperti paracetamol, sesuai aturan pada kemasan.
Sebagai catatan penting, hindari penggunaan obat anti-diare atau antibiotik tanpa resep dokter, karena bisa memperparah beberapa kondisi.
Menangani sakit perut dan demam memang memerlukan kepekaan terhadap gejala yang menyertai dan perubahan kondisi tubuh. Jika keluhan ringan dan Anda masih bisa beraktivitas, istirahat di rumah biasanya cukup.