Bisul Di Telinga, Ketahui Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pencegahannya
Bisul di telinga biasanya terjadi akibat infeksi bakteri pada folikel rambut atau kelenjar minyak di kulit telinga. Selain menimbulkan rasa tidak nyaman, bisul di telinga berisiko menyebar atau menyebabkan infeksi lebih parah jika tidak segera diobati.

Faktor pemicu utamanya adalah kebersihan yang kurang, cuaca panas dan lembap, kebiasaan menggaruk telinga secara berlebihan, serta daya tahan tubuh yang lemah.
Penyebab dan Faktor Risiko Bisul di Telinga
Berikut ini penjelasan lebih detail mengenai penyebab dan faktor yang meningkatkan risiko terjadinya bisul di telinga:
1. Infeksi bakteri
Bisul di telinga paling sering terjadi akibat infeksi bakteri, terutama Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat masuk melalui luka kecil, goresan, atau pori-pori kulit di telinga, lalu berkembang biak hingga menyebabkan peradangan dan pembentukan nanah.
Kondisi telinga yang lembap atau kotor juga memudahkan bakteri tumbuh, sehingga risiko infeksi semakin besar.
2. Luka atau iritasi pada telinga
Luka di kulit telinga bisa timbul akibat kebiasaan menggaruk telinga terlalu keras, memasukkan cotton bud terlalu dalam, atau menggunakan benda tajam seperti tusuk gigi atau peniti untuk membersihkan telinga.
Luka-luka ini menciptakan celah bagi bakteri masuk dan memicu infeksi, terutama jika kulit telinga dalam keadaan kotor atau lembap.
3. Kebersihan telinga kurang terjaga
Telinga yang jarang dibersihkan, terutama bagian luarnya, dapat menjadi tempat menumpuknya kotoran, minyak, dan keringat. Kondisi ini membentuk lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri penyebab bisul.
Selain itu, kebiasaan tidak mengganti sarung bantal atau handuk secara rutin juga bisa meningkatkan risiko penularan bakteri ke telinga.
4. Sistem imun lemah
Daya tahan tubuh yang menurun, misalnya pada penderita diabetes, infeksi kronis, atau orang yang sedang mengonsumsi obat penekan imun (imunosupresan), membuat tubuh lebih sulit melawan bakteri penyebab infeksi.
Akibatnya, infeksi di telinga, termasuk bisul, lebih mudah terjadi dan bisa berkembang lebih cepat atau parah.
5. Paparan lingkungan panas dan lembap
Cuaca panas dan kelembapan tinggi membuat kulit telinga mudah berkeringat, sehingga bakteri lebih mudah berkembang biak pada area tersebut. Kebiasaan berenang di kolam yang airnya kurang bersih atau sering beraktivitas di lingkungan panas juga meningkatkan risiko terjadinya bisul di telinga.
Cara Mengatasi Bisul di Telinga
Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menangani bisul di telinga:
- Kompres hangat selama 10–15 menit dan lakukan 3–4 kali sehari.
- Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh telinga.
- Hindari memencet atau memecahkan bisul.
- Oleskan salep antibiotik pada kulit luar telinga sesuai anjuran dokter.
- Jangan masukkan salep ke dalam liang telinga tanpa arahan dokter.
- Konsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen jika diperlukan.
- Hindari penggunaan earphone, headset, atau anting selama bisul belum sembuh.
Segera konsultasi ke dokter jika bisul tidak membaik, nyeri bertambah parah, demam, atau nanah semakin banyak.
Tips Mencegah Bisul di Telinga Kambuh Kembali
Agar bisul di telinga tidak mudah kambuh, lakukan pencegahan berikut:
- Bersihkan telinga bagian luar secara rutin dengan kain bersih dan lembap, tanpa mengorek ke bagian dalam.
- Hindari menggaruk atau memasukkan benda asing ke telinga.
- Keringkan telinga setelah berenang atau mandi menggunakan handuk bersih.
- Jaga daya tahan tubuh dengan pola makan sehat, tidur cukup, dan olahraga rutin.
- Segera obati luka atau iritasi kecil di telinga agar tidak menjadi tempat berkembangnya bakteri.