Nyeri Otot yang Disebabkan oleh Dehidrasi, Inilah Gejala dan Cara Menanganinya

Nyeri otot yang disebabkan oleh dehidrasi umumnya terjadi ketika beraktivitas atau berolahraga. Tubuh normalnya memang akan mengeluarkan cairan melalui keringat. Namun, jika cairan yang keluar tidak segera digantikan, tubuh berisiko mengalami dehidrasi, sehingga tubuh mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit yang dapat memengaruhi fungsi otot.

Nyeri Otot yang Disebabkan oleh Dehidrasi, Inilah Gejala dan Cara Menanganinya - Alodokter

Selain itu, dehidrasi dapat memperlambat kerja saraf dan menurunkan aliran darah ke otot, yang membuat keluhan nyeri atau kram semakin terasa. Risiko ini lebih tinggi pada orang yang sering terpapar panas, berolahraga berat, atau mengalami diare dan muntah.

Nyeri Otot yang Disebabkan oleh Dehidrasi dan Gejalanya

Nyeri otot yang disebabkan oleh dehidrasi seringkali tidak hanya muncul sebagai rasa sakit biasa di otot, tetapi juga disertai gejala lain yang menandakan tubuh kekurangan cairan. Mengenali tanda-tanda ini sangat penting agar Anda dapat segera mengambil langkah penanganan sebelum kondisi memburuk.

Berikut ini adalah beberapa gejala nyeri otot yang disebabkan oleh dehidrasi:

  • Otot terasa kaku, nyeri, atau seperti tertarik, terutama setelah beraktivitas atau terpapar panas
  • Muncul kram otot secara tiba-tiba, misalnya pada betis, paha, atau lengan
  • Tubuh terasa lemas atau cepat lelah saat berolahraga atau menjalani aktivitas fisik
  • Kulit dan bibir kering
  • Sensasi haus yang berlebihan
  • Kepala pusing atau merasa ingin pingsan
  • Sulit berkonsentrasi
  • Urin berwarna kuning pekat dengan frekuensi buang air kecil yang lebih sedikit
  • Penurunan kesadaran

Nyeri Otot yang Disebabkan oleh Dehidrasi dan Cara Menanganinya

Mengatasi nyeri otot yang disebabkan oleh dehidrasi perlu dilakukan secara menyeluruh, mulai dari mengembalikan cairan tubuh hingga beristirahat dan menjaga pola makan. 

Jika Anda mengalami nyeri otot akibat dehidrasi, berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Menghentikan aktivitas

Berhenti beraktivitas adalah langkah pertama yang penting agar otot yang nyeri tidak semakin tegang atau cedera. Dengan istirahat, tubuh bisa memulihkan diri dan mengurangi tekanan pada otot yang bermasalah.

Cari tempat yang sejuk atau teduh untuk beristirahat, terutama jika sebelumnya berada di bawah terik matahari. Lingkungan yang tenang akan membantu tubuh lebih cepat menyesuaikan diri dan mengurangi risiko gejala dehidrasi bertambah berat.

2. Mengonsumsi air putih 

Mulailah minum air putih secara bertahap, agar cairan dapat diserap dengan optimal oleh tubuh. Minum terlalu cepat justru bisa membuat perut tidak nyaman atau bahkan memicu mual.

Pastikan air yang Anda minum bersih dan segar. Jika merasa sangat haus, utamakan air putih terlebih dahulu sebelum minuman lainnya untuk membantu memulihkan keseimbangan cairan tubuh.

3. Mengonsumsi minuman isotonik atau oralit 

Mengonsumsi minuman isotonik atau oralit juga bisa menjadi salah satu cara mengatasi nyeri otot yang disebabkan oleh dehidrasi. Minuman ini mengandung elektrolit, seperti natrium dan kalium, yang penting untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.

Minuman ini sangat dianjurkan jika Anda merasa sangat lemas, berkeringat banyak, atau mengalami muntah dan diare. Namun, hindari konsumsi berlebihan agar tidak menyebabkan ketidakseimbangan cairan atau gangguan pencernaan.

4. Memberikan kompres hangat 

Kompres hangat pada area otot yang sakit dapat membantu melancarkan aliran darah dan merilekskan otot yang tegang. Efek hangat juga bermanfaat untuk mengurangi rasa kaku dan nyeri pada otot.

Setelah rasa sakit berkurang, lakukan peregangan ringan secara perlahan. Peregangan akan membantu meningkatkan fleksibilitas otot dan mencegah nyeri otot yang disebabkan oleh dehidrasi berulang di kemudian hari.

5. Mengonsumsi makanan bergizi

Mengonsumsi makanan bergizi, seperti sayur dan buah-buahan segar, dapat membantu mempercepat perbaikan nyeri otot yang disebabkan oleh dehidrasi. Hal ini karena buah dan sayuran yang kaya air dapat membantu menjaga hidrasi tubuh.

Selain itu, mengonsumsi makanan sumber elektrolit, seperti pisang dan jeruk, bisa membantu menjaga keseimbangan cairan dan mengurangi risiko kram otot. Agar lebih optimal, pastikan pola makan Anda teratur selama masa pemulihan.

6. Menghindari minuman berkafein atau beralkohol

Minuman berkafein, seperti kopi, teh, atau minuman energi bisa membuat tubuh semakin banyak mengeluarkan cairan melalui urine. Ini justru berisiko memperparah dehidrasi dan membuat otot menjadi makin mudah kram.

Minuman beralkohol juga harus dihindari karena dapat mengganggu keseimbangan cairan dan memperlambat pemulihan nyeri otot yang disebabkan oleh dehidrasi. Pilih air putih atau minuman isotonik sebagai opsi utama untuk menjaga hidrasi tubuh Anda.

Mencegah nyeri otot yang disebabkan oleh dehidrasi tentu lebih baik daripada mengobati. Untuk itu, Anda bisa melakukan langkah-langkah pencegahan sederhana, seperti memenuhi kebutuhan cairan, menghindari aktivitas terlalu lama di bawah terik matahari, dan melakukan peregangan sebelum berolahraga.

Selain itu, penting bagi Anda untuk mengonsumsi buah dan sayuran yang kaya air, seperti semangka, mentimun, atau jeruk. Perhatikan warna urin Anda. Jika berwarna pekat, itu tanda tubuh membutuhkan lebih banyak cairan