Nyeri saat Bernyanyi atau Berbicara, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Keluhan nyeri saat bernyanyi atau berbicara bisa muncul secara mendadak maupun perlahan. Pada sebagian kasus, nyeri dipicu oleh infeksi ringan. Namun, kondisi ini juga bisa menandakan adanya gangguan yang lebih serius pada pita suara atau saluran pernapasan. Penggunaan suara yang berlebihan atau kurang tepat juga dapat menyebabkan nyeri tenggorokan.

Penyebab Nyeri saat Bernyanyi atau Berbicara
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan nyeri saat bernyanyi atau berbicara, antara lain:
- radang tenggorokan (faringitis) yang umumnya terjadi akibat infeksi virus atau bakteri. Kondisi ini juga menyebabkan suara serak dan kadang disertai demam
- Iritasi tenggorokan akibat paparan asap rokok, polusi udara, debu, atau asam lambung naik (GERD)
- Infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu atau pilek
- Terlalu sering berbicara dengan suara keras, sering berteriak, atau bernyanyi tanpa teknik yang benar, sehingga pita suara mengalami peradangan atau iritasi
- Cedera pada pita suara, seperti nodul atau polip pada pita suara
- Kondisi serius, seperti tumor di area tenggorokan atau pita suara. Kondisi ini juga disertai gejala berat, seperti sulit menelan, batuk darah, atau penurunan berat badan. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera.
Cara Mengatasi Nyeri saat Bernyanyi atau Berbicara
Nyeri saat bernyanyi atau berbicara tentu sangat mengganggu, apalagi jika Anda seorang penyanyi atau pembicara yang memerlukan suara yang tegas dan lantang. Oleh karena itu, lakukan beberapa langkah berikut untuk dapat segera mengatasi nyeri:
1. Istirahatkan pita suara
Memberikan waktu bagi pita suara untuk beristirahat sangat penting agar proses pemulihan bisa berjalan optimal. Kurangi kebiasaan berbicara terlalu banyak, hentikan sementara aktivitas bernyanyi, dan hindari membentak atau berteriak. Dengan demikian, iritasi atau peradangan pada pita suara bisa lebih cepat mereda.
2. Jangan berbisik
Nyeri saat bernyanyi atau berbicara membuat penderitanya jadi berbisik saat hendak berkomunikasi. Meskipun terdengar lebih ringan, berbisik justru dapat memberikan tekanan yang lebih besar pada pita suara.
Bila memang harus berbicara, sebaiknya gunakan suara normal dengan volume rendah agar pita suara tidak semakin tertekan dan nyeri bisa berkurang.
3. Jaga kelembapan tenggorokan
Minum air putih secara teratur, terutama air hangat, dapat membantu menjaga kelembapan tenggorokan dan mengurangi nyeri saat bernyanyi atau berbicara. Selain itu, hindari minuman berkafein atau beralkohol, karena keduanya dapat meningkatkan risiko tenggorokan kering.
Selain mengonsumsi air putih, Anda juga dapat berkumur dengan air garam hangat. Caranya, campurkan 1/4 hingga 1/2 sendok teh garam dapur ke dalam 120–240 mililiter air hangat. Coba untuk berkumur 2–3 kali sehari hingga nyeri mereda.
4. Hindari paparan zat pemicu iritasi
Paparan asap rokok, polusi udara, debu, atau makanan yang terlalu pedas dan panas dapat memperparah nyeri saat bernyanyi atau berbicara. Jika Anda sering beraktivitas di lingkungan yang penuh asap, polusi, atau debu, sebaiknya gunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan dan mengurangi risiko nyeri.
Selain itu, untuk sementara waktu hindari mengonsumsi makanan yang terlalu pedas, dan jaga suhu makanan agar tidak terlalu panas supaya nyeri dapat segera diredakan.
5. Perbaiki teknik bicara atau bernyanyi
Menggunakan teknik pernapasan serta teknik berbicara dan bernyanyi yang benar sangat penting untuk mengatasi dan mencegah keluhan nyeri. Hindari berteriak atau berbicara dengan suara keras, karena dapat memberikan tekanan berlebih pada pita suara hingga menyebabkan cedera.
Jika memang harus berbicara keras, lakukan hanya sebentar saja, lalu kembalikan volume suara ke tingkat percakapan biasa.
Sebelum bernyanyi atau berbicara, lakukan peregangan leher dan bahu, serta pemanasan suara dengan cara mendengungkan nada atau melatih suara dari nada rendah ke tinggi. Pastikan tubuh tetap tegak, karena postur yang baik membantu suara keluar lebih lancar dan tidak menekan pita suara.
6. Konsumsi obat jika diperlukan
Apabila nyeri saat bernyanyi atau berbicara cukup mengganggu, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas di apotek, seperti paracetamol dan ibuprofen.
Jika nyeri disebabkan oleh infeksi bakteri atau alergi, dokter bisa meresepkan antibiotik dan antihistamin. Tetapi, kedua obat ini hanya bisa digunakan di bawah pengawasan dokter.
jika disebabkan oleh infeksi ringan atau penggunaan suara berlebihan, nyeri saat bernyanyi atau berbicara umumnya dapat pulih dengan istirahat dan perawatan sederhana.