Tidurnya Orang Puasa Merupakan Ibadah

Hadits tentang tidurnya orang puasa adalah ibadah begitu populer di tengah-tengah masyarakat. Hal ini membuat banyak orang yang menjadikannya sebagai pembenaran untuk memperbanyak tidur di bulan Ramadan karena menganggap dihitung sebuah ibadah.

Salah satu hadits yang paling sering disebutkan adalah dari Abdullah bin Amr dan Abdullah bin Abi Aufa, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Tidurnya orang puasa adalah ibadah."

Merupakan Hadits Dhaif (Lemah)

Mengutip buku 89 Kesalahan Seputar Puasa Ramadhan yang disusun oleh Abdurrahman Al-Mukaffi, terdapat beberapa hadits tentang tidurnya orang puasa yang dinilai dhaif (lemah) oleh para ulama dan mufassir.

?????? ?????????? ????????? ? ?????????? ?????????? ? ??????????? ??????????? ? ?????????? ?????????

Artinya: "Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, doanya dikabulkan, dan amalannya pun akan dilipatgandakan pahalanya."

Hadits ini diriwayatkan Al-Baihaqi di Syu'abul Iman, juz 3, halaman 1437. Hadits dhaif sebagaimana dikatakan Al-Hafizh Al Iraqi dalam Takhrijul Ihya', juz 1, halaman 310. Al-Albani juga mendhaifkan hadits ini dalam As-Silsilah Adh-Dha'ifah, hadits nomor 4696.

Terdapat juga dalam riwayat yang lain:

?????? ?? ????? ? ?? ??? ????? ??? ?????

Artinya: "Orang yang berpuasa itu senantiasa dalam ibadah meskipun sedang tidur di atas ranjangnya."

Hadits ini diriwayatkan Tammam, juz 18, halaman 172. Hadits ini juga dinilai dhaif, sebagaimana dikatakan oleh Al-Albani di As-Silsilah Adh-Dha'ifah hadits nomor 653.

Teuku Khairul Fazli, Lc menyebutkan dalam bukunya Hadist-Hadist Dhaif Sekitar Ramadhan, menurut Imam Suyuthi, hadits palsu (maudhu'), semi palsu (mautruk), atau mungkar tidak dapat dijadikan hujjah untuk beramal sama sekali, walaupun hanya sekadar untuk mendorong amal-amal kebajikan (Fadhail al-a'mal).

Hukum Tidur Ketika Puasa

Tidur adalah perkara mubah (boleh) dan bukan ritual ibadah. Sebagaimana perkara mubah yang lain, tidur dapat bernilai ibadah jika diniatkan sebagai sarana penunjang ibadah. Misalnya, seseorang tidur karena khawatir untuk berbuka sebelum waktunya atau tidur untuk mengistirahatkan tubuh agar kuat dalam beribadah.

Hal ini didukung oleh pendapat Syekh Muhammad bin 'Umar an-Nawawi al-Bantani, "Hadits 'tidurnya orang berpuasa adalah ibadah ini berlaku bagi orang berpuasa yang tidak merusak puasanya, misal dengan perbuatan ghibah. Tidur meskipun merupakan inti kelupaan, namun akan menjadi ibadah sebab dapat membantu melaksanakan ibadah" (dalam Tanqih al-Qul al-Hatsits, Hal. 66).

Sebaliknya, tidak setiap tidur orang berpuasa itu bernilai ibadah. Misalnya, tidur karena malas, tidur karena kekenyangan setelah sahur, dan tidur karena tidak ingin beraktivitas. Ketiganya tidak bernilai ibadah bahkan bisa dinilai sebagai tidur yang tercela.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa orang yang tidur dalam keadaan puasa hukumnya sah karena tidurnya orang puasa adalah ibadah karena dihukumi puasa. Bukan berarti tidurnya dihitung sebagai ibadah tersendiri.

Demikian penjelasan apakah tidur seseorang yang sedang berpuasa adalah ibadah. Ada baiknya menjadikan bulan Ramadan sebagai kesempatan yang baik untuk memperbanyak amal kebaikan, bukan untuk bermalas-malasan.


By.Rizki