Infeksi Kulit
Kulit merupakan organ terluas yang salah satu fungsinya adalah melindungi tubuh dari paparan penyakit dari luar. Sebagai pertahanan pertama tubuh, kulit paling sering terpapar dengan mikroorganisme penyebab infeksi.

Infeksi kulit umumnya terjadi ketika kondisi kulit sedang tidak baik, misalnya kering, pecah-pecah, atau terluka. Kondisi ini juga lebih sering dialami oleh orang dengan daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita diabetes atau AIDS, menjalani kemoterapi, atau menggunakan obat kortikosteroid dalam jangka panjang.
Penyebab Infeksi Kulit
Berikut adalah penyebab infeksi kulit beserta beberapa jenis infeksi yang disebabkannya:
- Bakteri, yang bisa menyebabkan bisul, abses, selulitis, dan kusta
- Virus, yang dapat mengakibatkan cacar, kutil, dan campak
- Jamur, yang dapat menimbulkan panu, kutu air, dan kurap
- Parasit, yang bisa menyebabkan kudis (skabies), kutu rambut, dan cutaneous larva migrans
Faktor Risiko Infeksi Kulit
Risiko terjadinya infeksi kulit akan lebih tinggi pada orang yang menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, HIV, atau obesitas. Penyakit ini juga lebih mudah dialami oleh orang yang:
- Menjalani kemoterapi
- Mengalami kekurangan gizi
- Kurang menjaga kebersihan tubuh
- Memiliki kondisi kulit tertentu, seperti eksim atau psoriasis
- Mengalami pembengkakan yang berkepanjangan pada tungkai dan lengan
Gejala Infeksi Kulit
Tanda dan gejala yang muncul akibat infeksi kulit tergantung pada jenisnya. Namun, keluhan yang umumnya terjadi pada infeksi kulit antara lain:
- Bintik atau ruam kemerahan
- Gatal-gatal
- Perih atau panas pada kulit
- Nyeri jika ruam disentuh
- Bengkak pada area yang terinfeksi
- Terdapat luka atau bentol