Pubertas Dini

Pubertas dini menyebabkan perubahan bentuk dan ukuran tubuh, perkembangan tulang dan otot, serta perkembangan kemampuan dan alat reproduksi. Kondisi ini terbilang langka karena hanya terjadi pada satu dari 5000 anak.

pubertas dini

Meski kebanyakan tanda pubertas dini terkait dengan perubahan bentuk tubuh pada anak, tidak semua perubahan tubuh anak yang terjadi lebih awal merupakan pubertas dini. Perubahan ini bisa berupa pertumbuhan payudara dini (premature therarche) saja, atau pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut ketiak dini (premature pubarche) saja.

Penyebab Pubertas Dini

Pubertas normal terjadi di awal masa remaja, ketika anak sudah berusia 10 tahun ke atas. Pubertas dipicu oleh hormon gonadotropin (GnRH), yaitu hormon yang merangsang produksi hormon esterogen pada anak perempuan dan hormon testosteron pada anak laki-laki.

Pada pubertas dini, pubertas terjadi lebih awal. Ada dua jenis pubertas dini, yaitu yang disebabkan oleh pelepasan hormon gonadotropin sama seperti pubertas normal (central precocious puberty), dan yang tidak disebabkan hormon GnRH (peripheral precocious puberty).

Kedua jenis pubertas dini ini sama-sama meningkatkan produksi homon estrogen dan testosteron dalam tubuh.

Central precocious puberty (CPP)

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan pelepasan hormon gonadotropin secara dini pada penderita central precocious puberty. Meski demikian, CPP bisa terjadi pada kondisi-kondisi berikut:

Peripheral precocious puberty

Peningkatan hormon testosteron dan estrogen pada penderita pubertas dini ini tidak disebabkan oleh hormon gonadotropin, tetapi akibat penyakit atau faktor pemicu lain, seperti.

  • Tumor pada kelenjar adrenal atau kelenjar pituitari
  • Sindrom McCune–Albright
  • Tumor atau kista indung telur pada anak perempuan
  • Tumor dalam sel penghasil sperma atau sel penghasil testosteron pada anak laki-laki.

Selain penyakit-penyakit di atas, ada faktor pemicu lain yang dapat meningkatkan risiko seorang anak mengalami pubertas dini, di antaranya:

  • Obesitas
  • Riwayat kelainan genetik dari orang tua atau saudara kandung
  • Paparan estrogen dan testosteron dari luar, misalnya melalui penggunan krim atau salep
  • Prosedur radioterapi pada kepala atau tulang belakang

Gejala Pubertas Dini

Gejala atau tanda pubertas dini sama dengan gejala pubertas pada umumnya, tetapi gejala-gejala ini terjadi jauh lebih awal.

Anak perempuan dikatakan mengalami pubertas dini ketika pubertasnya terjadi sebelum usia 8 tahun. Pubertas dini tersebut ditandai dengan pertumbuhan payudara dan menstruasi pertama (menarche) yang lebih awal.

Sementara pada anak laki-laki, pubertas dini terjadi sebelum anak berusia 9 tahun, dengan gejala berupa perubahan suara menjadi lebih berat, pertumbuhan kumis, serta pembesaran testis dan penis.

Gejala lain yang dapat menyertai pubertas dini pada anak laki-laki dan perempuan adalah:

  • Kemunculan jerawat di wajah
  • Pertumbuhan tinggi badan menjadi lebih pesat
  • Bau badan berubah seperti bau orang dewasa