Kenapa Kucing Mengeong Terus, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kucing memang kerap berkomunikasi dengan suara, terutama kepada manusia. Namun, ketika perilaku ini terjadi lebih sering dari biasanya, wajar jika pemilik mulai bertanya-tanya kenapa kucing mengeong terus.

Memahami alasannya penting untuk mengetahui apakah hal tersebut masih tergolong normal atau justru menjadi tanda adanya masalah kesehatan maupun emosional.
Penyebab Kenapa Kucing Mengeong Terus
Berikut ini adalah beberapa alasan yang dapat menyebabkan kucing sering mengeong:
1. Lapar atau haus
Salah satu alasan paling umum kenapa kucing mengeong terus adalah karena lapar atau haus. Kucing biasanya akan mengeong di dekat mangkuk makannya atau mengikuti pemilik ke dapur sebagai cara meminta makanan atau air minum. Rutinitas makan yang berubah, porsi makan kurang, atau mangkuk air yang kosong bisa memicu perilaku ini.
Jika kucing Anda tiba-tiba lebih sering mengeong dari biasanya, coba periksa apakah jadwal makan dan minum mereka teratur serta mangkuknya selalu bersih dan terisi. Namun, jika sudah diberi makan dan minum tetapi kucing tetap mengeong, sebaiknya waspada akan kemungkinan penyebab lain, seperti masalah kesehatan tertentu.
2. Ingin perhatian
Kucing termasuk hewan yang suka perhatian dari pemiliknya. Mengeong adalah salah satu cara kucing berkomunikasi untuk menunjukkan bahwa mereka ingin bermain, dielus, atau sekadar ditemani. Biasanya, kucing mengeong lebih sering saat merasa bosan, sendirian di rumah, atau ketika pemiliknya tampak sibuk dengan aktivitas lain.
Jika kucing Anda sering mengeong saat Anda sedang di rumah, cobalah luangkan waktu untuk bermain bersama atau menyapanya. Perhatian kecil, seperti memanggil nama dan membelai kepala kucing, dapat mengurangi frekuensi mengeong yang berlebihan akibat rasa bosan atau kesepian.
3. Stres atau cemas
Stres atau kecemasan juga bisa menjadi alasan kenapa kucing mengeong terus. Kucing sangat sensitif terhadap perubahan di lingkungan sekitar, seperti pindah rumah, datangnya hewan peliharaan baru, atau perubahan rutinitas harian. Situasi tersebut bisa membuat kucing merasa tidak aman dan mengekspresikannya melalui suara.
Selain mengeong, tanda kucing mengalami stres juga bisa dilihat dari perilakunya yang sering bersembunyi, malas makan, atau agresif. Untuk membantu kucing merasa lebih tenang, usahakan menciptakan suasana rumah yang nyaman, perkenalkan perubahan secara perlahan, dan berikan waktu adaptasi pada kucing.
4. Birahi atau musim kawin
Kucing yang belum disteril memiliki naluri kawin kuat, terutama saat musim kawin tiba. Pada fase ini, baik kucing jantan maupun betina dapat mengeong dengan sangat keras, terus-menerus, siang ataupun malam. Suara ini merupakan cara kucing menarik perhatian lawan jenis sekaligus menandai wilayah.
Perilaku mengeong akibat birahi biasanya disertai perubahan perilaku lain, seperti kegelisahan, berusaha keluar rumah, atau spraying (menyemprot urine). Agar kucing lebih nyaman dan perilaku mengeong berkurang, sterilisasi (kebiri) bisa menjadi solusi yang sangat direkomendasikan oleh dokter hewan.
5. Sakit
Jika kucing tiba-tiba mengeong tanpa sebab yang jelas, waspadai kemungkinan adanya rasa sakit atau masalah kesehatan tertentu. Beberapa kondisi medis, seperti sakit gigi, luka, infeksi, sakit perut, hingga infeksi saluran kemih bisa membuat kucing mengeong lebih sering dari biasanya.
Perhatikan juga gejala lain yang mungkin menyertai, seperti kucing lemas, tidak mau makan, muntah, buang air kecil di luar bak pasir, atau ada darah pada urine. Jika menemukan tanda-tanda tersebut, segera konsultasikan ke dokter hewan agar penyebabnya bisa ditemukan dan diobati dengan tepat.
6. Berusia lanjut
Kucing yang sudah berusia lanjut sering kali mengalami penurunan fungsi kognitif atau kebingungan, terutama pada malam hari. Kondisi ini dapat membuat kucing mengeong tanpa alasan yang jelas, tampak gelisah, atau sulit menemukan jalan pulang ke tempat tidurnya. Ini mirip dengan kondisi demensia pada manusia.
Untuk membantu kucing lansia, pastikan lingkungan rumah tetap familiar dan tidak banyak berubah. Berikan rutinitas yang konsisten setiap hari agar kucing merasa aman.
7. Kondisi medis tertentu
Beberapa penyakit tertentu, seperti hipertiroidisme, tekanan darah tinggi, atau gangguan kognitif akut juga bisa menjadi alasan kenapa kucing mengeong terus. Kondisi ini umumnya ditemukan pada kucing usia dewasa atau lanjut, dan sering disertai gejala lain seperti penurunan berat badan, perubahan nafsu makan, atau perilaku yang tidak biasa.