7 Pantangan Makanan Amandel pada Anak yang Perlu Diketahui
Radang amandel atau tonsilitis pada anak sering menyebabkan nyeri tenggorokan, sulit menelan, demam, dan membuat anak menjadi lebih rewel. Pada kondisi ini, jaringan amandel yang meradang menjadi lebih sensitif dan mudah teriritasi. Selain pengobatan dari dokter, menghindari pantangan makanan amandel pada anak juga berperan penting dalam mempercepat pemulihan.

Beragam Pantangan Makanan Amandel pada Anak
Berikut ini adalah beberapa makanan yang sebaiknya tidak diberikan saat anak mengalami radang amandel:
1. Makanan berminyak
Pantangan makanan amandel pada anak yang pertama adalah makanan berminyak. Gorengan, keripik, atau camilan berminyak dapat menempel di tenggorokan, sehingga memperparah iritasi dan rasa nyeri. Lemak dari jenis makanan ini juga bisa memicu peradangan makin berat pada amandel.
Selain itu, minyak berlebih dapat memperlambat proses penyembuhan karena membuat tenggorokan terasa tidak nyaman. Anak pun menjadi malas makan dan asupan nutrisinya bisa terganggu.
2. Makanan pedas
Makanan pedas, seperti sambal atau olahan cabai, bisa memicu sensasi panas dan perih pada tenggorokan yang sedang meradang. Hal ini membuat rasa nyeri semakin hebat dan anak jadi sulit menelan.
Selain itu, konsumsi makanan pedas dapat menyebabkan iritasi berkepanjangan, sehingga proses penyembuhan amandel menjadi lebih lama. Si Kecil pun bisa merasa tidak nyaman sepanjang hari.
3. Makanan bersantan
Makanan yang mengandung banyak santan juga menjadi pantangan makanan amandel pada anak. Makanan ini dapat memperbanyak produksi lendir pada tenggorokan. Lendir berlebih ini bisa membuat napas anak terasa sesak dan tenggorokan makin tidak nyaman.
Makanan bersantan juga memicu rasa gatal atau mengganjal di tenggorokan, sehingga anak menjadi malas makan atau bahkan menolak makanan sama sekali. Akibatnya, pemulihan bisa berlangsung lebih lama.
4. Makanan asam
Buah atau minuman yang memiliki rasa asam tajam, seperti jeruk, lemon, dan nanas, bisa menyebabkan tenggorokan anak terasa lebih perih. Asam berlebihan dapat memperparah luka pada jaringan amandel yang sudah sensitif.
Selain itu, asupan asam juga sering kali membuat anak malas makan karena rasa tidak nyaman di mulutnya. Akibatnya, daya tahan tubuh anak dapat menurun jika asupan makanan berkurang.
5. Makanan bertekstur keras
Pantangan makanan amandel pada anak lainnya adalah makanan keras, seperti roti kering, biskuit, kacang utuh, atau makanan yang bertekstur tajam. Makanan ini dapat menggores amandel yang sensitif, sehingga bisa memperburuk luka dan membuat proses pemulihan jadi lebih lama.
Tekstur makanan yang keras juga membuat anak makin sulit menelan karena merasa nyeri dan tidak nyaman. Akibatnya, anak bisa menolak makan dan rentan kekurangan nutrisi.
6. Makanan yang terlalu manis
Permen, cokelat, dan kue dengan kadar gula tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri di mulut. Hal ini bisa memperlama peradangan serta memperparah infeksi di tenggorokan.
Makanan manis juga sering meninggalkan rasa lengket di mulut dan tenggorokan, sehingga menambah rasa tidak nyaman. Terlalu banyak asupan gula juga bisa membuat anak lebih susah sembuh.
7. Produk olahan susu
Produk seperti susu, keju, dan es krim kadang dapat memperbanyak produksi lendir di tenggorokan. Lendir berlebih ini membuat tenggorokan anak terasa gatal dan sulit menelan.
Namun, tidak semua anak akan mengalami hal tersebut. Jika Si Kecil tampak nyaman mengonsumsi susu, boleh saja tetap diberikan dalam jumlah wajar dan perhatikan reaksinya.
Agar anak tetap mendapatkan asupan gizi yang cukup selama pemulihan, pilihlah makanan yang bertekstur lembut, mudah ditelan, dan bernutrisi. Berikut beberapa contoh makanan yang lebih ramah untuk anak dengan amandel:
- Bubur
- Sup hangat
- Puding lembut
- Puree buah tanpa tambahan gula atau asam
- Telur rebus matang
- Sayuran matang yang dihaluskan
Selain itu, pastikan anak tetap terhidrasi dengan air putih hangat atau minuman tanpa asam untuk membantu meredakan iritasi tenggorokan.
Mengatur pola makan anak yang mengalami amandel memang membutuhkan perhatian ekstra. Jangan memaksa anak makan jika ia kesulitan menelan atau merasa sangat nyeri.
Memberikan nutrisi yang tepat akan membantu mempercepat proses penyembuhan sekaligus menjaga daya tahan tubuh anak. Hindari memberikan obat-obatan atau herbal tanpa anjuran dokter, terutama jika anak memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat lain.