4 Manfaat Beras Merah untuk Diabetes

Beras merah merupakan biji-bijian utuh yang hanya mengalami sekali proses pengelupasan kulit, sehingga kandungan nutrisinya tidak banyak terbuang. Inilah yang membuat beras merah memiliki lebih banyak nutrisi dan termasuk jenis beras yang lebih sehat daripada beras putih.

4 Manfaat Beras Merah untuk Diabetes - Alodokter

Sebagian orang mengira bahwa beras merah mampu menggantikan obat diabetes atau sepenuhnya menormalkan kadar gula darah. Padahal, manfaat beras merah untuk diabetes hanya akan optimal jika diiringi pola makan sehat secara menyeluruh, pengobatan teratur, dan gaya hidup aktif.

Beragam Manfaat Beras Merah untuk Diabetes

Berkat kandungan nutrisi di dalamnya, beras merah memberikan sejumlah manfaat penting untuk penderita diabetes. Berikut ini adalah manfaat beras merah untuk diabetes yang bisa Anda dapatkan:

1. Mengontrol gula darah

Beras merah memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan nasi putih, sehingga konsumsi beras merah tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis. Hal ini sangat membantu penderita diabetes dalam menjaga kestabilan kadar gula darah sepanjang hari.

Mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah dapat mengurangi risiko komplikasi akibat fluktuasi gula darah yang tidak terkendali. Pola makan ini juga dapat menunjang efektivitas pengobatan dan pengelolaan diabetes secara menyeluruh.

2. Meningkatkan sensitivitas insulin

Kandungan magnesium dan serat dalam beras merah berperan dalam meningkatkan sensitivitas insulin, yaitu kemampuan tubuh dalam merespons insulin dengan lebih baik. Sensitivitas insulin yang tinggi memudahkan gula darah masuk ke dalam sel, sehingga kadar gula darah lebih mudah dikendalikan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi serat dan magnesium, seperti yang ditemukan pada beras merah, terkait dengan penurunan risiko resistensi insulin dan perkembangan diabetes tipe 2. Ini merupakan manfaat penting terutama bagi penderita diabetes yang ingin mencegah komplikasi lanjutan.

3. Mendukung metabolisme tubuh

Beras merah mengandung vitamin B, magnesium, dan antioksidan yang penting untuk mendukung metabolisme tubuh. Nutrisi ini berperan dalam menjaga fungsi pankreas dan membantu proses kerja insulin dalam mengatur gula darah.

Antioksidan pada beras merah juga berperan melindungi sel tubuh dari kerusakan yang bisa terjadi akibat kadar gula darah tinggi. Perlindungan ini dapat mengurangi risiko komplikasi jangka panjang akibat diabetes, seperti kerusakan pada pembuluh darah maupun organ tubuh.

4. Membantu menjaga berat badan

Serat yang tinggi dalam beras merah membuat Anda kenyang lebih lama, sehingga porsi makan lebih terkontrol. Hal ini sangat penting untuk menurunkan atau menjaga berat badan ideal pada penderita diabetes.

Menjaga berat badan tetap stabil sangat berperan dalam pengelolaan diabetes, karena kelebihan berat badan dapat memperparah kadar gula darah. Berat badan yang sehat juga membantu meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh.

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Konsumsi Beras Merah untuk Diabetes

Meskipun manfaat beras merah untuk diabetes cukup banyak, tetapi sebaiknya tidak dikonsumsi secara sembarangan. Konsumsilah beras merah dalam porsi yang wajar dan sesuai kebutuhan kalori harian, agar asupan karbohidrat tidak berlebihan dan gula darah tetap terjaga.

Selain memperhatikan porsi, penting juga untuk memilih menu pendamping yang sehat, misalnya lauk tinggi protein rendah lemak, memperbanyak sayuran, serta membatasi makanan tinggi gula dan lemak jenuh. Pola makan seimbang ini akan membuat manfaat beras merah untuk diabetes lebih optimal. 

Setiap penderita diabetes juga disarankan rutin memantau kadar gula darah dan memperhatikan respon tubuh setelah mengonsumsi beras merah. Jika ingin mengubah pola makan secara signifikan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi agar saran yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda. 

Manfaat beras merah untuk diabetes memang menjanjikan sebagai bagian dari pola makan sehat. Namun, keberhasilannya akan lebih optimal jika diimbangi dengan aktivitas fisik teratur, istirahat cukup, dan manajemen stres yang baik.