Bahaya Makanan Ringan Kemasan yang Tak Senikmat Rasanya
Makanan ringan kemasan adalah camilan yang telah melalui proses pengolahan panjang (ultra processed food) dan dikemas dalam bungkus atau toples sebelum dijual ke konsumen.

Dalam prosesnya, makanan ringan kemasan biasanya ditambahkan garam, gula, lemak, dan zat aditif seperti pewarna, MSG, maupun pengawet, agar rasanya lebih enak dan tampilannya lebih menarik. Selain itu, makanan pun bisa disimpan lebih lama.
Bahaya Makanan Ringan Kemasan yang Perlu Diwaspadai
Banyak orang mengira bahwa makanan ringan kemasan, seperti keripik buah atau sayur, selalu sehat. Faktanya, proses pengolahan yang panjang ditambah berbagai zat tambahan justru membuat makanan ringan kemasan menjadi tinggi kalori dan rendah nutrisi. Misalnya, buah segar kaya serat dan vitamin, tetapi kandungannya bisa berkurang begitu diolah menjadi keripik.
Mengonsumsi makanan ringan kemasan sesekali memang tidak secara langsung berbahaya. Namun, rasa gurih dan manis pada makanan ringan kemasan sering membuat seseorang ketagihan dan ingin memakannya terus-menerus. Akibatnya, asupan kalori, gula, garam, lemak, serta bahan kimia tambahan pun meningkat.
Dalam jangka panjang, konsumsi makanan ringan kemasan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan berikut ini:
1. Obesitas
Bukan rahasia lagi bila makanan berkalori tinggi menjadi penyebab obesitas. Nah, makanan ringan kemasan cenderung tinggi kalori dibandingkan makanan segar atau makanan yang diolah sendiri, sehingga bisa meningkatkan risiko terkena obesitas bila dikonsumsi terlalu sering.
Bayangkan saja, sekitar 1 bungkus atau 100 gram keripik kentang kalorinya bisa mencapai 545 kalori. Padahal, konsumsi kalori harian rata-rata orang dewasa hanya 2.000 kalori untuk wanita dan 2.500 kalori untuk pria. Itu artinya, ngemil 1 bungkus keripik kentang saja sudah mencapai hampir ¼ kebutuhan kalori harian.
2. Diabetes tipe 2
Selain obesitas, makanan tinggi kalori juga bisa meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2, lho. Penyakit kronis ini tidak semata-mata hanya karena kebiasaan minum minuman manis, tetapi juga akibat kebiasaan makan makanan ringan kemasan yang tinggi gula, lemak jenuh, dan sodium (garam).
3. Penyakit jantung
Bahaya makanan ringan kemasan juga bisa mengemuka menjadi penyakit jantung. Kadar gula, lemak jenuh, dan sodium yang tinggi dalam makanan ringan kemasan berpotensi meningkatkan kadar kolesterol jahat dan tekanan darah, yang mana hal tersebut merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Penelitian juga menyebutkan bahwa orang yang sering mengonsumsi makanan ringan kemasan lebih berisiko terkena penyakit kardiovaskuler, termasuk penyakit jantung dan aterosklerosis, dibandingkan yang tidak atau jarang mengonsumsinya.
4. Radang usus
Beberapa makanan ringan kemasan, seperti biskuit, roti, selai kacang, dan sosis, biasanya mengandung zat pengemulsi. Penambahan zat ini bertujuan untuk memperpanjang umur penyimpanan dan mempertahankan bentuk makanan, sehingga tetap menarik meski sudah jauh dari tanggal produksinya.
Sayangnya, konsumsi zat pengemulsi secara berlebihan bisa merusak lapisan usus yang meningkatkan risiko terjadinya radang usus.
5. Kanker usus besar
Tak hanya kandungan gula, garam, dan lemak jenuh, bahan pengawet dalam makanan ringan kemasan juga patut kamu waspadai, nih. Soalnya, risiko terkena kanker usus besar terbukti meningkat bila seseorang gemar mengonsumsi makanan berpengawet.
Bukan tanpa alasan, bahan kimia yang digunakan untuk mengawetkan makanan kebanyakan bersifat karsinogenik, yaitu zat yang berpotensi menyebabkan kanker.
6. Depresi dan gangguan kecemasan
Ada kaitan antara konsumsi makanan ringan dengan gangguan mental. Jadi, makanan ringan kemasan biasanya mengandung gula tambahan. Nah, konsumsi gula tambahan ini bisa merusak fungsi usus, tempat di mana produksi serotonin terjadi.
Serotonin sendiri adalah hormon yang berperan untuk memperbaiki suasana hati menjadi lebih baik. Kalau produksi serotonin terganggu, suasana hati pun akan memburuk. Suasana hati yang buruk dikaitkan dengan gangguan mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan.
Panduan Sehat Memilih Makanan Ringan Kemasan
Sebenarnya, kamu boleh-boleh saja kok makan makanan ringan kemasan, asalkan tidak berlebihan dan cukup sesekali saja. Nah, sebelum mengonsumsinya, periksa label nutrisi yang tertera di kemasan dan pilihlah produk dengan kadar lemak total, lemak jenuh, gula, serta garam yang rendah.
Berikut ini adalah panduan sehat memilih makanan ringan kemasan:
- Kadar lemak total tidak lebih dari 3 gram per 100 gram makanan
- Kadar lemak jenuh tidak lebih dari 1,5 gram per 100 gram makanan
- Kadar gula tidak lebih dari 5 gram per 100 gram makanan
- Kadar garam tidak lebih dari 0,3 gram per 100 gram makanan