Pengertian Teorema Pythagoras
Apa yang Sobat Pintar pikirkan setelah melihat gambar atap rumah?
Nah, seperti yang Sobat Pintar lihat, kerangka atap rumah pada gambar berbentuk segitiga.
Tahu nggak sih, kalau membuat kerangka atap rumah itu membutuhkan perhitungan, lho!
Iya.. Kita butuh menghitung panjang dari kayu yang dibutuhkan untuk membuat kerangka sehingga berbentuk segitiga. Perhitungan yang digunakan adalah Teorema Pythagoras.
Sobat Pintar sudah tahu belum apa itu Teorema Pythagoras, hayo?
Nah, kali ini kita akan membahas Teorema Pythagoras selengkap-lengkapnya, hehe. Mulai dari penemu teorema Pythagoras, pengertian dan rumus teorema Pythagoras, hubungannya dengan segitiga siku-siku, cara menghitung teorema Pythagoras, serta contoh soalnya.
Yuk! Kita belajar bersama untuk kenal lebih dalam lagi sama Teorema Pythagoras lewat artikel ini.
Pengertian Teorema Pythagoras
Sobat Pintar, sudah tahu belum kenapa ya nama teoremanya Pythagoras?
Yap, bener banget! Pythagoras berasal dari nama seorang filsuf dan ilmuan matematika yang berasal dari Yunani Kuno pada masa 570-495 SM di kepulauan Samos. Sebenarnya, Bapak Pythagoras ini bukan merupakan penemu pertama dari teorema ini. Karena teorema ini sudah digunakan sejak 1900 – 1600 SM oleh bangsa Mesir, Babilonia, dan Cina Kuno mengenai relasi antar sisi pada segitiga siku-siku. Buktinya, bangsa Mesir tidak akan bisa membangun pyramida tanpa pengetahuan tersebut, bukan?
Lalu, kenapa nama teoremanya ditetapkan dengan nama Pythagoras?
Jawabannya karena Pythagoras yang membawa pengetahuan ini ke peradaban Yunani Kuno serta telah membuktikannya secara sistematis. Oleh karena itu, nama Pythagoras diabadikan sebagai nama dari teorema ini.
Nah, terus bunyi dari teorema Pythagoras sendiri itu apa ya?
Eits.. Sebelum kalian tahu bunyi teoremanya, Sobat Pintar harus tahu dulu pengertian dari teorema Pythagoras.
Teorema Pythagoras menjelaskan hubungan atau relasi antara panjang sisi-sisi pada segitiga siku-siku. Sobat Pintar sudah tahu apa segitiga siku-siku, kan?
Betul! Segitiga siku-siku memiliki ciri-ciri salah satu sudut besarnya 90.
Dalil dari teorema Pythagoras berbunyi: “Kuadrat panjang hipotenusa (sisi miring) pada suatu segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi-sisi yang lainnya”. Secara sistematis, dapat dituliskan :
By.Rizz