Biografi BJ Habibie

BJ Habibie adalah sosok yang sangat terkenal di Indonesia, selain itu beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. Presiden ketiga Indonesia, BJ Habibie merupakan seseorang yang lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. BJ Habibie merupakan putra keempat dari delapan bersaudara. Beliau menikah pada tanggal 12 Mei 1962 dengan Asri Ainun Habibie atau Ibu Ainun dan dikaruniai dua orang putra. Setelah ayahnya meninggal pada tahun 1950, BJ Habibie memutuskan untuk pindah ke Bandung demi bersekolah di Gouvernments Middlebare School. Di sekolah, BJ Habibie sudah sangat terkenal karena kepintarannya dan memiliki prestasi yang gemilang dalam bidang eksakta. Setelah selesai sekolah SMA, beliau melanjutkan studi di Universitas Indonesia Bandung (sekarang dikenal sebagai ITB). Setelah beliau lulus dari universitas, beliau pergi ke Jerman untuk melanjutkan pendidikannya di Technische Hochschule Jerman. Pada tahun 1960, Habibie meraih gelar diploma dan gelar doktornya didapatkan pada tahun 1965. Habibie adalah sosok yang terkenal sangat jenius dan dikagumi oleh masyarakat Indonesia. Habibie bisa menyelesaikan kuliah di Universitas Indonesia Bandung dalam waktu 1 tahun. Selanjutnya, ia memerlukan waktu sekitar 10 tahun untuk bisa meraih gelar dokter dan meraih predikat summa cumlaude. Selepas kuliah, BJ Habibie bekerja di perusahaan pesawat terbang terkenal yang ada di Jerman, MMB GMBH. Ketika bekerja dalam bidang pesawat terbang, BJ Habibie juga pernah mendapatkan penghargaan yaitu Theodore Van Karman Award. Melihat kemampuan dan keistimewaan Habibie, Soeharto memanggil beliau untuk kembali ke Indonesia. Ketika masa pemerintahan Soeharto, BJ Habibie pernah menduduki beberapa jabatan penting di pemerintahan, seperti Menteri Negara Ristek, Kepala BPPT, sampai Wakil Presiden RI. Setelah Soeharto tidak menjadi presiden lagi, MA menunjuk Habibie menjadi Presiden ketiga Republik Indonesia. Pada masa jabatannya sebagai Presiden, BJ Habibie pernah mengecewakan banyak pihak ketika harus mengurus masalah mengenai Timor Timur. Pada masa pemerintahannya, Timor Timur lepas dari Indonesia dan menjadi sebuah negara yang merdeka. (FN)