Proses Terbentuknya Cokelat

Cokelat berasal dari pohon kakao. Pohon ini berasal dari Amerika Selatan. Namun, saat ini, pohon kakao banyak dibudidayakan di kawasan tropis, seperti Indonesia. Dari biji kakao, dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai cokelat.

Proses pertama pembuatan cokelat adalah pemilihan biji yang berkualitas. Biji kakao kemudian ditimbang dan disortir berdasarkan jenisnya. Selanjutnya, biji difermentasi sekitar satu minggu, dikeringkan di bawah sinar matahari.

Biji kakao kemudian dipanggang untuk mengembangkan karakter dan rasa khas cokelat. Biji-biji dengan jenis yang berbeda, tentu memiliki kualitas dan rasa yang berbeda juga. Oleh karena itu, tidak jarang para pembuat cokelat sering mencampur berbagai jenis cokelat untuk menghasilkan campuran yang khas.

Setelah dipanggang, biji kakao akan pecah dan berpisah dengan cangkangnya. Pada proses ini, akan didapat sesuatu yang sudah bisa dimakan, yaitu nib kakao. Namun rasanya masih pahit. Nib tersebut kemudian dipanggang, ditumbuk, dan digiling membentuk kakao massa.

Untuk membuat kakao massa memiliki rasa yang manis dan mengembangkan teksturnya, pembuat cokelat akan menambahkan bahan lainnya, seperti gula, vanilla, susu, dan lemak kakao. Bahan-bahan tersebut akan dicampur membentuk adonan yang konsisten. Sampai di tahap ini, cokelat sudah bisa dimakan, meskipun teksturnya belum sempurna.

Agar tekstur bisa benar-benar halus dan cita rasa cokelat lebih keluar, cokelat harus diaduk secara konsisten menggunakan mesin. Kemudian, masuk ke tahap pengembangan elastisitas dengan dipanaskan dan didinginkan (proses tempering). Setelah itu, cokelat bisa dicetak dalam berbagai bentuk.

Proses pembuatan cokelat cukup panjang dan rumit. Namun, dengan ketelitian dan kesabaran dalam membuatnya, kita bisa menikmati rasa cokelat yang manis dan enak. (FN)