Rindu untuk Ibu
Letih aku bertanya pada fajar
Dia tak pernah menjawab
Letih aku bertanya pada rembulan
Ia hanya meredup dan berlalu tanpa sepatah katapun
Ke mana lagi aku luapkan ini semua
Telah habis tinta untuk menuliskan beribu kata rindu
Sudah menipis benang yang tersisa bekas rajutan luka yang kubalut
Namun tak cukup puas hati ini
Aku berlari mencari tempat terindah 'tuk habiskan waktuku mengenangmu
Namun bukan kelegaan dan kebahagiaan yang kudapati
Melainkan dilema yang kian mendalam tertoreh dilubuk hati
Adakah secercah pelangi yang sanggup mengelokkan hati ini?
Kau bukan sosok orang yang bisa buatku bahagia
Namun setiap detik kita bersama adalah lebih dari sekedar itu
Mungkin tawaku terlihat lebih baik dibanding dengan tiap tetes air mata
Tapi kau tahu pasti setiap luka dan senyuman dalam senyum dan tangisku
Tak jarang kau redam api amarah dalam diriku
Aku sendiri muak melihat hidupku
Namun kau datang bawa sinar kedamaian dan pulihkan segala dukaku
Tiada kata yang mampu melukiskan tulusnya cintamu
Ibu…
Hanya untukmu setiap hela nafas ini
Aku tahu bahkan itu takkan cukup ‘tuk balaskan kasihmu
Aku bersumpah untuk setiap relung doaku
Semua hanya kupersembahkan untukmu
Bahkan jika harus aku menahan rindu ini
Akan kubeli lebih banyak waktu untuk bersamamu kelak
Peluk hangat ku persembahkan dari seorang negeri
Tak putus ku harap doamu selalu menyertai
Sosok ciptaan-Nya yang kotor dan penuh noda
Aku berjanji, takkan lama lagi aku kembali dari pulau seberang