sarkofagus
Indonesia merupakan negara yang kaya akan benda peninggalan sejarah. Salah satu benda peninggalan sistem kepercayaan pada zaman praaksara adalah sarkofagus.
Sarkofagus merupakan alat kubur batu yang terdiri dari wadah dan tutup dengan tonjolan pada bagian ujungnya. Dengan kata lain, sarkofagus berfungsi sebagai tempat penyimpanan mayat.
Dikutip dari tulisan berjudul Sarkofagus Bali dan Nekropolis Gilimanuk karya Soejono, latar belakang adat pembuatan sarkofagus adalah bagian dari penguburan. Berbagai unsur sarkofagus misal bentuk dasar, tonjolan-tonjolan, dan pahatan lambang-lambangnya merepresentasikan berbagai benda untuk bekal kubur .
Ciri-ciri Sarkofagus
Sarkofagus umumnya terbuat dari batu besar utuh yang menyerupai mangkuk dan berbentuk seperti peti jenazah. Namun, ada pula sarkofagus yang terbuat dari logam seperti yang dibuat oleh bangsa Romawi Kuno misalnya.Sarkofagus sering disimpan di atas tanah. Umumnya benda ini dipahat motif topeng guna melindungi jasad orang yang sudah mati dari gangguan gaib.Saat itu, sarkofagus dibuat sebagai bagian dari makam. Sementara itu, beberapa di antaranya dimaksudkan untuk disimpan di ruang bawah tanah.Beberapa sarkofagus di Indonesia ditemukan di Bali. Masyarakat terdahulu menganggap sarkofagus sebagai 'perahu roh' yang akan membawa para roh berlayar ke dunia mereka.
Fungsi Sarkofagus
Berdasarkan gejala-gejala serta perbandingan bahan etnografis yang berhubungan, Soejono (1997) dalam observasinya berhasil mengemukakan fungsi sarkofagus.Penguburan dengan sarkofagus dilakukan khusus untuk golongan-golongan terkemuka dalam masyarakat. Sehubungan dengan ini, diadakan upacara kematian dengan penguburan menggunakan sarkofagus.Umumnya, benda-benda pusaka dan perhiasan yang terbuat dari perunggu diikutsertakan dalam kubur. Ini dilakukan supaya arwah orang-orang yang meninggal tetap dapat mempertahankan kedudukannya di dunia arwah.Perjalanan ke dunia arwah harus ditempuh dengan selamat. Untuk itu, sarkofagus diberi pahatan berbagai lambang yang dianggap dapat menolak bahaya. Pahatan pada sarkofagus dapat berupa tonjolan berbentuk kepala/kedok, pahatan genitalia, ataupun pahatan manusia dalam sikap kangkang.Sarkofagus mempunyai orientasi ke gunung-gunung. Menurut kepercayaan, gunung dipandang sebagai tempat berkumpul para arwah.
Lokasi Penemuan Sarkofagus
Sampai tahun 1977, terdapat 87 sarkofagus di Bali yang sudah diteliti oleh R.P. Soejono. Dikutip dari Jurnal Kebudayaan Volume 15 No. 2, penelitian Soejono kemudian diteruskan oleh peneliti lainnya sampai 2010 hingga mencapai 234 sarkofagus.Sebagian sarkofagus yang ditemukan sudah rusak kecuali di desa Cacang (Bangli) yang berisi rangka manusia ras Mongolid. Ras tersebut merupakan penutur bahasa Austronesia yang menyebar dari Asia Tenggara sekitar 4000 tahun yang silam.Sarkofagus sebagian besar ditemukan di kabupaten Gianyar. Sarkofagus ini mempunyai bentuk yang unik, yakni terdiri atas wadah dan tutup dengan hiasan kedok muka pada tonjolan wadah dan tutupnya.
By Raditys