Tradisi dan Kebudayaan Suku Batak

Tradisi Mangulosi
Mangulosi
merupakan salah satu tradisi dan budaya Batak. Mangulosi merupakan acara
pemberian kain tenun khas Batak yaitu kain Ulos oleh sosok yang dituakan atau
disebut dengan hula-hula. Bagi Suku Batak, kain Ulos sendiri dipercaya dapat
memberi perlindungan dari segala cuaca dan kondisi. Sehingga diharapkan orang
yang menerima kain Ulos bisa memperoleh perlindungan tersebut.
Tari Tor-tor
Tari
Tor-tor merupakan tari khas Sumatera Utara lebih tepatnya tari tradisional
budaya Batak. Tari ini biasa dipentaskan pada berbagai acara seperti upacara
adat dan keagamaan, pernikahan ataupun penyambutan tamu.
Sebagai
pengiring biasanya akan dimainkan alat musik berupa gamelan khas Batak yang
disebut dengan Lima Taganing.
Merantau
Mirip
dengan Suku Minangkabau, Suku Batak juga memiliki tradisi merantau. Tradisi ini
berlaku untuk anak laki-laki yang menginjak usia dewasa dimana mereka
diharuskan untuk merantau dan belajar untuk bekerja dan hidup mandiri.
Bahkan
pada masa lampau, para pemuda yang merantau tidak diperbolehkan untuk kembali
ke kampung halaman sebelum sukses atau mengumpulkan banyak harta.
Kenduri Laut
Kenduri
Laut merupakan upacara adat yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas
hasil panen yang telah didapatkan selama 1 tahun.
Upacara
adat ini umumnya dilakukan oleh Suku Batak yang berada di Tapanuli Tengah dan
dilakukan pada bulan Oktober setiap tahunnya. Sesuai namanya kenduri laut
diadakan di tepi laut dan dilakukan dari malam sampai siang hari.
Martarombo
Guna
menjaga tali persaudaraan, saat di perantauan biasanya orang Batak akan
melakukan tradisi Martarombo yang artinya mencari saudara.
Pada
tradisi ini, di perantauan orang Batak akan mencari sesama Suku Batak dan
biasanya mereka akan tinggal berdekatan pada wilayah tersebut agar dapat tetap
terkoneksi satu sama lain.
(FN)