KEBUDAYAAN SUKU JAWA


1. Wayang Kulit

Wayang kulit sudah menjadi ikon suku Jawa. Pertunjukan wayang kulit dilakukan selama semalam suntuk, wayang kulit juga dimainkan dengan cerita khas suku jawa seperti Mahabharata atau Ramayana.

Sebagai pelengkap pertunjukan wayang kulit dimainkan oleh dalang dan diiringi dengan musik gamelan khas jawa serta nyanyian dari sinden ditambah dengan lampu sorot. Wayang kulit juga dipercaya sebagai ciptaan dan disebarluaskan oleh Wali Songo. Wali Songo adalah tokoh ulama yang menyebar Islam di pulau Jawa. Wali Songo memerlukan media dakwah yang dapat menjangkau seluruh kalangan.

2. Senjata Tradisional

Suku Jawa dikenal juga dengan senjatanya yang memiliki berbagai makna dan bentuk yang unik. Salah satu senjata khas Jawa yaitu keris. Keris merupakan alat pusaka yang sangat penting yang juga dipercaya memiliki kesaktian. Keris dibuat oleh para Mpu yang ditempa serta diberi mantra-mantra.

Salah satu keris yang melegenda ialah keris Mpu Gandring dalam cerita Ken Arok karena mampu menjadikannya sebagai penguasa kerajaan Singasari.

3. Tarian Tradisional

Beberapa tarian Jawa yang cukup populer hingga saat ini seperti sintren, bedhaya, kuda lumping, dan reog memiliki gerakan yang beraneka ragam dari mulai yang lemah-gemulai hingga cepat. Tarian tersebut biasa dimainkan saat ada upacara adat atau kegiatan lain seperti penyambutan tamu.

4. Alat Musik Tradisional

Alat musik tradisional Suku Jawa adalah gamelan, semua musik jawa diciptakan dari bunyi-bunyi yang dihasilkan dari gamelan. Gamelan merupakan gabungan dari beberapa alat musik seperti kendang, gong, kenong, bonang, kempul, gambang, slenthem dan lain-lain. Gamelan digunakan oleh Wali Songo pada zaman dahulu untuk menyebarkan agama Islam.

 

 

5. Bahasa dan Aksara Jawa

Suku Jawa memiliki bahasa dan aksara yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Bahasa jawa juga memiliki beberapa tingkatan untuk berkomunikasi sehari-hari. Tingkatan tersebut yaitu ngoko yang merupakan bahasa sedikit kasar yang digunakan kepada seseorang yang tingkatannya berada di bawah, kemudian krama madya yaitu bahasa Jawa yang digunakan kepada orang yang sederajat, dan krama inggil yaitu bahasa yang digunakan kepada orang yang lebih tua atau dihormati.

Sedangkan aksara Jawa memiliki 20 huruf yaitu ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja,ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga. Artinya adalah ada dua utusan yang setia saling bertarung sama-sama saktinya dan sama-sama matinya.

6. Budaya Kejawen

Budaya Kejawen merupakan budaya yang cukup terkenal dan melekat pada suku Jawa. Budaya kejawen ini mengajarkan tentang gabungan dari adat istiadat, budaya, pandangan sosial, dan filosofis orang Jawa. Ajaran kejawen hampir mirip seperti agama yang mengajarkan spiritualitas masyarakat Jawa kepada penciptanya.

(FN)