Mata Pencaharian Suku Flores


Salah satu mata pencaharian suku Flores adalah berladang.Mereka menggunakan sistem gotong royong dalam hal membuka ladang di dalam hutan. Aktivitas itu sendiri dari memotong dan membersihkan belukar bawah, menebang pohon-pohon dan membakar daun-daunan, batang-batang dan cabang-cabang yang telah di potong dan di tebang. Kemudian bagian hutan yangdi buka dengan cara tersebut dibagi antara berbagai keluarga luas, yang telah bersama-sama membuka hutan tadi. Dari atas sekelompok ladang-ladang serupa itu akan tampak seperti suatu jaringan sarang laba-laba. Tanaman pokok yang di tanam di ladang-ladang adalah jagung dan padi. Beternak juga merupakan salah satu mata pencaharian suku Flores. Hewan piaraan yang terpenting adalah kerbau. Binatang ini tidak dipiara untuk tujuan-tujuan ekonomis tetapi untuk membayar mas kawin, untuk upacara-upacara adat, dan untuk menjadi lambang kekayaan serta gengsi. Selain itu kuda juga merupakan hewan piaraan yang penting, yang dipakai sebagai binatang tenaga memuat barang atau menghela. Di samping itu kuda juga sering dipakai sebagai harta mas kawin. Kerbau dan juga sapi dimasukkan ke dalam kandang umum dari desa dan digembala di padang-padang rumput yang juga merupakan milik umum dari desa. Pemeliharaan babi, kambing, domba atau ayam dilakukan di pekarangan rumah atau dikolong rumah seperti halnya di daerah Manggarai.

(FN)