Guruku Pahlawanku
GURU adalah pahlawan bagi kita semua, karena bisa membuat kita menjadi bisa membaca, menulis, bahkan mengarang suatu cerita. Tanpa guru, kita tidak bisa melakukan apa-apa.
Guru adalah orang tua kedua kita di sekolah, maka kita harus menghormati, menghargai, dan menyayanginya seperti orang tua kita sendiri. Meski ia lelah, tapi ia tidak memperlihatkan lelahnya kepada murid-muridnya. Bahkan di saat ia sakit pun, tetap mengajarkan murid-muridnya seperti biasa dan mencoba untuk bisa jadi guru yang terbaik bagi kita semua.
Tidak sedikit pun ia mengeluh kepada murid-muridnya, meski murid-muridnya yang ia ajarkan sangat nakal dan tidak bisa diatur. Tetapi ia malah makin semangat untuk mengajarkan dan mendidik murid-muridnya dengan baik.
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Ia mengajar dan mendidik murid-muridnya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Betapa mulianya menjadi seorang guru. Betapa mulianya ia kepada murid-muridnya. Bahkan terkadang ia sampai rela mengesampingkan kepentingan keluarganya demi memberikan ilmu pengetahuan dan pendidikan yang baik kepada murid-muridnya.
Menjadi guru tidak semudah yang kita bayangkan. Tetapi ia sangat sabar, ikhlas, semangat, dan pantang menyerah, dalam menghadapi dan mendidik murid-muridnya.
Guru adalah pahlawan bagi kita, bukan pahlawan itu hanya orang yang dulu-dulu, tetapi kalian masih menemukan pahlawan yaitu seorang guru. Guru benar-benar pahlawanku. Pahlawan yang tulus dan rela mengorbankan waktunya demi mengajariku. Beliau benar-benar sosok pahlawan.
Menurut saya, di sekolah ada guru sangat baik, sabar, dan semangat dalam menghadapi murid-muridnya meskipun nakalnya berlebihan. Guru itu adalah guru PPKn atau Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Dia adalah guru yang paling saya sayangi meskipun kadang dia marah pada saat murid-muridnya yang 'keterlaluan.' Pada akhirnya, dia tidak tahan sehingga dia pun marah.
Tetapi, di balik kemarahan seorang guru, ada keinginan dia untuk menjadikan murid-muridnya untuk bertindak yang benar. Nasihat baik dikatakan oleh guru, agar dapat dijadikan jembatan menuju kesuksesan bagi murid-muridnya. Saya pertama kali bertemu dengan seorang guru yang saya sayangi pada saat kelulusan SD dulu. Guru yang saya sayangi orang yang pernah ku temui saat ia memperkenalkan sekolah di tempat ia mengajar.
Pada akhirnya, saya menyukainya dan berminat untuk masuk atau mendaftar di sekolah itu. Saat mendaftar untuk masuk di sekolah itu, saya diberikan kain seragam putih, biru, coklat muda, dan cokelat tua serta berbagai peralatan dan buku LKS, hingga atribut yang lainnya.
Pengalaman pertama kali masuk sekolah SMP, saat itu saya berada di depan pintu gerbang sekolah sudah tampak betapa indahnya sekolah dari luar. Saya pun berpikir, bahwa di dalam SMP pasti banyak lingkungan lainnya yang indah juga. Hingga saat ini, aku sudah duduk di kelas 8 SMP. Saya belajar bersama teman-teman dengan para guru yang kami sayangi.
Guruku, terima kasih atas semua yang engkau berikan kepada kita semua. Terima kasih telah mendidik kita semua dengan baik, sabar, penuh semangat, pantang menyerah, dan sebagainya. Kita semua tak akan lupa dengan semua jasa-jasamu guruku. Kami memang tidak bisa membalas semua kebaikan yang telah engkau berikan kepada kita semua, meski engkau tidak meminta imbalan apa pun kepada murid didikmu. Tetapi, kita tak akan pernah lupa dengan semua jasa-jasamu.
By.Rizki_leader