Kuda Berkulit Harimau

Seekor Kuda sedang berjalan dari
sebuah ladang gandum menuju sebuah hutan yang lebat. Kuda itu telah puas
memakan gandum yang ada di ladang itu. Dia tampak gembira karena tidak ada
petani gandum yang menjaga ladangnya.
Ketika dia menuju hutan lebat, di
tengah jalan Kuda itu melihat sesuatu, “Itu seperti kulit Harimau,” gumam Kuda
itu. Kuda itu lalu mendekatinya dan ternyata memang benar apa yang dilihatnya
adalah kulit Harimau yang tak sengaja ditinggalkan oleh para pemburu Harimau.
Kuda itu mencoba memakai kulit Harimau itu, “Wah, kebetulan sekali, kulit
Harimau ini sangat pas di tubuhku. Apa yang akan kulakukan dengannya, ya?”
Terlintaslah di benak Kuda itu untuk
menakuti binatang-binatang hutan yang melewati dirinya. “Aku harus segera
bersembunyi. Tempat itu harus gelap dan sering dilalui oleh binatang hutan. Di
mana ya?” tanya Kuda dalam hati sambil mencari tempat yang cocok. Akhirnya, dia
menemukan semak-semak yang cukup gelap untuk bersembunyi, lalu masuk ke
dalamnya dengan menggunakan kulit Harimau. Tak lama kemudian, beberapa Domba
gunung berjalan ke arahnya. Kuda itu menggumam bahwa Domba-domba itu cocok
dijadikan sasaran empuk kejahilannya.
Ketika Domba-domba itu melewatinya,
Kuda itu meloncat ke arah mereka sehingga sontak Domba-domba itu kalang-kabut
melarikan diri. Mereka takut dengan kulit Harimau yang dikenakan Kuda itu.
“Tolong, ada Harimau! Lari, cepat lari!” teriak salah satu Domba. Kuda itu
tertawa terbahak-bahak melihat Domba-domba itu pontang-panting berlari.
Setelah itu, Kuda segera kembali
bersembunyi di dalam semak-semak. Dia menunggu hewan lain datang melewati
semak-semak itu. “Ah, ada Tapir menuju kemari, tapi lambat betul geraknya.
Biarlah, aku jadi bisa lebih lama bersiap-siap melompat!” kata Kuda itu dalam
hati. Tibalah saat Kuda itu meloncat ke arah Tapir itu, ia terkejut dan lari
tunggang-langgang menjauhi Kuda yang memakai kulit Harimau itu. Kuda itu
kembali ke semak-semak sambil bersorak penuh kemenangan di dalam hatinya.
Kali ini, Kuda itu menunggu lebih
lama dari biasanya, tetapi hal itu tidak membuatnya bosan. Tiba-tiba, seekor
Kucing Hutan berlari sambil membawa seekor Tikus di mulutnya. Kucing itu tidak
melewati semak-semak, Kucing Hutan itu duduk menyantap Tikus yang ia tangkap di
dekat pohon besar.
“Ah, ternyata Kucing itu tidak
melewati semak-semak ini. Biarlah aku membuatnya kaget di sana,” kata Kuda itu
dalam hati. Kuda itu pun keluar dari semak-semak dan berjalan hati-hati
mendekati Kucing Hutan. Saat jaraknya sudah sangat dekat dengan Kucing Hutan,
Kuda itu mengaum seperti halnya seekor Harimau, tetapi dia tidak sadar bahwa
bukannya mengaum, dia malah meringkik. Mendengar suara itu, Kucing Hutan
menoleh ke belakang dan melihat seekor Kuda berkulit Harimau. Sesaat, Kucing
Hutan itu siap-siap mengambil langkah seribu, tetapi ia malah tertawa
terbahak-bahak sembari berkata, “Saat aku melihatmu memakai kulit Harimau itu,
aku pasti akan lari ketakutan, tapi rupanya suaramu itu ringkikan Kuda, jadi
aku tidak takut, hahaha!” Kucing Hutan itu juga berkata kepada Kuda bahwa
sampai kapan pun, suara ringkiknya tidak akan bisa berubah jadi auman.
“Kuda Berkulit Harimau” itu
melambangkan bahwa sepandai-pandainya orang berpura-pura, suatu saat akan
terbongkar juga kepura-puraannya itu. Kejujuran merupakan sikap yang paling
indah di dunia ini.
Pesan Moral: Sepandai-pandainya orang
berpura-pura, maka akan terbongkar juga. Kejujuran merupakan sikap yang utama.