KUNANG-KUNANG
Kunang-kunang
adalah sejenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat saat
malam hari. Cahaya ini dihasilkan oleh “sinar dingin” yang tidak mengandung
ultraviolet maupun sinar inframerah. Terdapat lebih dari 2000 spesies
kunang-kunang yang tersebar di daerah tropis di seluruh dunia.
Habitat
kunang-kunang di tempat-tempat lembab, seperti rawa-rawa dan daerah yang
dipenuhi pepohonan. Kunang-kunang bertelur pada saat hari gelap, telur-telurnya
yang berjumlah antara 100 dan 500 butir diletakkan di tanah, ranting, rumput,
di tempat berlumut atau di bawah dedaunan. Kuburan yang tanahnya relatif gembur
dan tidak banyak terganggu merupakan lokasi ideal perteluran kunang-kunang.
Pada umumnya, kunang-kunang keluar pada malam hari, namun ada juga
kunang-kunang yang beraktivitas di siang hari. Mereka yang keluar siang hari
ini umumnya tidak mengeluarkan cahaya.
Seperti
ciri-ciri serangga pada umumnya badan kunang-kunang dibagi menjadi tiga bagian:
kepala, thorax, dan perut (abdomen). Serangga bercangkang keras (exoskeleton)
untuk menutupi tubuhnya. Panjang badannya sekitar 2 cm. Bagian tubuh
kunang-kunang hampir seluruhnya berwarna gelap dan berwarna titik merah pada
bagian penutup kepala. Warna kuning pada bagian penutup sayap, berkaki enam,
dan bermata majemuk.
Cahaya
yang dikeluarkan oleh kunang-kunang tidak berbahaya, malah tidak mengandung
ultraviolet dan inframerah. Cahaya ini dipergunakan kunang-kunang untuk memberi
peringatan kepada pemangsa bahwa kunang-kunang tidak enak dimakan dan untuk
menarik pasangannya. Keahlian mempertontonkan cahaya tidak hanya dimiliki oleh
kunang-kunang dewasa, bahkan larva.
Kunang-kunang
salah satu jenis serangga unik bukti kebesaran Sang Pencipta. Spesies
kunang-kunang juga kekayaan yang dianugerahkan kepada negara kita sebagai salah
satu negara tropis.