CIRI KHAS SUKU BADUY

Ciri
khas Suku Baduy dapat diamati dari cara hidup serta hasil budaya yang masih
dapat diamati hingga saat ini. Salah satunya adalah rumah adat Suku Baduy yaitu
Sulah Nyanda yang merupakan bangunan berbentuk panggung dengan bahan kayu,
bambu, serta atap ijuk atau rumbia. Ciri orang Baduy sendiri terbagi menjadi
dua, yaitu Suku Baduy Luar dan Suku Baduy Dalam. Suku Baduy Dalam masih
memegang teguh adat istiadat dengan menolak adanya teknologi dan mempertahankan
cara hidup yang sudah ada sejak zaman nenek moyang. Jika diamati, Suku Baduy
Dalam sehari-hari kerap menggunakan baju dan ikat kepala berwarna putih yang
melambangkan kesucian. Sementara Suku Baduy Luar diperbolehkan menerima
teknologi dan cara hidup masyarakat modern untuk menjalankan kehidupan sehari-harinya.
Dalam kesehariannya, Suku Baduy Luar kerap mengenakan pakaian serba hitam
dengan ikat kepala biru. Masyarakat Suku Baduy, terutama Baduy Dalam bermata
pencaharian sebagai petani atau penggarap ladang, serta memelihara ternak.
Sementara
para perempuan Baduy memiliki keahlian menenun dengan tenun halus untuk pakaian
dan tenun kasar untuk ikat kepala serta ikat pinggang. Untuk membawa peralatan
sehari-hari, Suku Baduy juga membuat tas yang terbuat dari kulit pohon terep
yang bernama koja atau jarog. Dalam tatanan masyarakatnya, pemimpin Suku Baduy
disebut Pu’un, asisten pemimpin Suku Baduy disebut Jaro, dan pemimpin adat
disebut Kejeroan. Selain itu, masyarakat Suku Baduy sendiri dikenal memiliki
kepercayaan Sunda Wiwitan. Tempat sembahyang umat Sunda Wiwitan adalah
pamunjungan atau kabuyutan, yaitu tempat punden berundak yang biasanya terletak
di bukit. Tradisi Suku Baduy
(FN)