Efek Samping Kebanyakan Makan Telur
Telur termasuk bahan makanan dengan gizi cukup
lengkap. Selain mengandung protein, telur
juga memiliki karbohidrat, vitamin, dan mineral yang berguna bagi tubuh.
Meski begitu, tahukah Anda ternyata terdapat dampak
yang kurang baik bagi tubuh jika Anda kebanyakan makan telur?
Berikut di bawah ini berbagai risiko efek samping
dari kebanyakan mengonsumsi telur.
1. Meningkatkan kolesterol
Satu butir telur mengandung sekitar 185 mg kolesterol per
butirnya. Konsumsi enam butir dalam seminggu merupakan batas maksimal yang
diperbolehkan.
Namun, jumlah ini juga harus diimbangi dengan
aktivitas fisik seperti olahraga. Jagalah tingkat kolesterol di bawah 200
miligram per hari.
Bila terlalu banyak konsumsi telur, Anda akan
mengalami kelebihan kolesterol akibatnya tubuh akan mengalami peningkatan kadar
kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
2. Risiko diabetes
Kandungan lemak dalam telur juga bisa memicu penyakit diabetes,
terutama pada wanita.
Hal ini ditunjukkan pada sebuah penelitian yang
mengamati efek konsumsi telur setiap
hari dengan risiko diabetes.
Menurut penelitian The American Journal of
Clinical Nutrition, makan telur ayam setiap hari membuat pria berisiko 55%
mengalami diabetes tipe 2.
Sementara itu, risiko wanita terkena penyakit
tersebut yaitu sekitar 77% lebih besar dari pria.
3. Jerawat
Meski tidak langsung jadi penyebab jerawat, telur
dapat membuat jerawat pada sebagian orang bertambah parah.
Kebanyakan makan makanan yang mengandung telur,
seperti kue, puding, mayones, nuget,
atau frozen food, dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh.
Peradangan akan membuat laju produksi kelenjar
minyak meningkat sehingga membuat kulit berminyak, mengundang bakteri, dan
memicu munculnya jerawat di kulit.
4. Kelebihan berat badan
Telur mengandung 75 kalori per butirnya. Jika Anda
makan tiga butir telur orak-arik untuk menu sarapan, Anda sudah mendapatkan 225
kalori.
Jika dikonsumsi berlebihan, tingginya kalori dalam
telur dapat membuat berat badan Anda semakin naik.
Kandungan lemak yang tinggi pada telur, juga bisa
membuat berat badan Anda bertambah.
Bila ingin lebih sehat, sebaiknya konsumsi telur
2–3 hari sekali untuk Anda yang mengalami kelebihan berat badan.
5. Ketidakseimbangan hormon
Dalam produksi telur nonorganik, peternak biasanya
akan menyuntikan hormon pada ungggas. Hormon tersebut akan terbawa dalam
kandungan telur.
Jika Anda mengonsumsi telur nonorganik, aktivitas
hormonal di dalam tubuh bisa terganggu. Akibatnya, kebanyakan makan telur
membuat hormon lebih mudah naik turun, apalagi pada wanita.
Konsumsi protein hewani
sebaiknya diatur dengan lebih banyak sayur dan buah untuk mengurangi efek
samping ini.
6. Menimbulkan alergi
Bagi Anda pengidap alergi
makanan, konsumsi telur unggas bisa menimbulkan reaksi alergi. Hal ini
disebabkan oleh sistem imun yang bereaksi secara berlebihan terhadap protein
telur.
Setelah makan telur, Anda bisa mengalami gejala
seperti ruam merah, batuk, napas mengi, hingga sesak napas.
Pada sebagian orang, kebanyakan makan telur bisa menimbulkan reaksi alergi telur yang lebih parah seperti syok anafilaksis.
Aturan konsumsi telur yang tepat
Mengutip National Health Services UK, telur
dapat dinikmati sebagai makanan sehat, tetapi yang terbaik adalah memasaknya
tanpa menambahkan garam atau lemak.
Selain tidak kebanyakan mengonsumsinya, berikut ini
adalah beberapa aturan makan telur yang perlu Anda perhatikan.
- Direbus
tanpa tambahan garam.
- Orak-arik
tanpa mentega dan menggunakan susu rendah lemak sebagai pengganti krim.
- Hindari
menggoreng telur karena dapat meningkatkan kandungan lemak di
dalamnya sekitar 50 persen.
- Simpan
telur dengan aman di tempat yang sejuk dan kering, seperti lemari es.
- Bersihkan
semua permukaan, piring dan peralatan, dan cuci tangan Anda sampai bersih
sebelum dan sesudah memegang telur.
- Hindari
mengonsumsi telur yang melewati tanggal terbaiknya.
- Jauhkan
telur dari makanan lain. Baik saat masih di dalam cangkang maupun setelah
Anda memecahkannya.
- Jangan
konsumsi telur mentah
dengan cangkang yang rusak, karena kotoran atau bakteri mungkin masuk ke
dalamnya.
Bila Anda ingin konsumsi telur yang aman, selalu
perhatikan kualitas telur yang dikonsumsi, apakah warnanya tidak berubah,
kulitnya tidak retak, dan tidak berbau busuk.
Telur memang baik untuk kesehatan. Namun, konsumsi
telur dalam porsi yang berlebihan bisa berbahaya.
Jangan sampai Anda kebanyakan makan telur dan
merugikan kesehatan Anda.
(FN)