Sejarah Kelam Bikini Atoll, Inspirasi Bikini Bottom di SpongeBob SquarePants

Konon, Bikini Bottom terinspirasi dari Bikini Atoll. Namun, tak ada makhluk-makhluk aneh seperti SpongeBob SquarePants, Patrick, atau Squidward yang ditemukan di bekas lokasi uji coba bom atom milik Amerika Serikat itu. Pada 2017 lalu, tim Stanford University berkunjung ke Bikini Atoll, 70 tahun setelah AS mengakhiri uji coba nuklir di sana.

Mereka terkejut saat menemukan kehidupan laut berkembang dan melimpah di kawah-kawah bekas hantaman bom atom. Makhluk-makhluk di sana terbukti tangguh, meski terpapar radiasi dalam jumlah masif.

Beda halnya dengan di Chernobyl, lokasi kecelakaan reaktor nuklir terburuk dalam sejarah. Para ilmuwan menemukan hewan-hewan yang cacat atau mengalami mutasi di sana.

Tim yang dipimpin Steve Palumbi justru menemukan ekosistem beragam yang berada di dalam dan sekitar kawah bom di Bikini Atoll. Misalnya, coral atau terumbu karang sebesar mobil, juga ratusan kumpulan ikan termasuk tuna, hiu, dan kakap.

Ada juga kepiting kelapa atau coconut crab yang memetik dan mengonsumsi buah kelapa yang mengandung radioaktif.

Palumbi mengatakan, secara kasat mata, para kepiting, ikan, dan terumbu karang di Bikini Atoll terlihat normal dan sehat. Bahkan, sejumlah terumbu karang terlihat sudah ada di sana lebih dari satu dekade. Ditemukan bukti mereka mulai tumbuh sekitar 10 tahun setelah bom-bom terakhir dijatuhkan.

"Laguna itu penuh dengan kumpulan ikan yang berkeliling di sekitar terumbu karang hidup. Anehnya, mereka justru dilindungi sejarah tempat ini, populasi ikan di sana dalam kondisi lebih baik dari tempat-tempat lainnya karena mereka tak tersentuh. Hiu-hiu jumlahnya banyak, terumbu karangnya besar-besar," kata Palumbi. Tim ilmuwan juga menyelidiki efek paparan radiasi pada DNA hewan di sana. Karena ikan memiliki rentang hidup relatif pendek, diduga kuat ikan yang terkena dampak terburuk mati beberapa dekade yang lalu. Sementara, ikan yang hidup di Bikini Atoll belakangan ini terpapar radiasi level rendah. Apalagi, mereka kerap berenang masuk dan keluar atol itu." Menjatuhkan 23 bom atom adalah hal paling merusak yang pernah kita lakukan pada laut dan segala isinya. Namun laut berjuang untuk hidup kembali," kata Palumbi.

By : raditys