Brazil

Brasil, dengan nama resmi Republik Federasi Brasil (Portugis: República Federativa do Brasil),[5] adalah negara terbesar di Amerika Selatan dan di Amerika Latin. Brasil adalah negara terluas kelima dan penduduk terbanyak ketujuh di dunia.[6][7][8] Negara ini merupakan negara paling timur di benua Amerika Selatan dan dibatasi oleh Pegunungan Andes dan Samudra Atlantik. Nama Brasil diambil dari nama kayu brasil, sejenis kayu lokal. Brasil merupakan tempat pertanian ekstensif dan hutan hujan tropis. Sebagai bekas koloni Portugal, bahasa resmi di Brasil adalah bahasa Portugis. Selain itu, Brasil juga sebagai penghasil kopi terbesar di dunia selama 150 tahun terakhir.[9]

Dibatasi oleh Samudra Atlantik di sebelah timur, Brasil memiliki garis pantai sepanjang 7.491 kilometer (4.655 mi).[1] Selain itu, negara ini berbatasan dengan semua negara dan teritori lain di Amerika Selatan kecuali Ekuador dan Chili dan mencakup kira-kira setengah dari luas daratan benua tersebut.[10] Cekungan Amazonnya mencakup hutan tropis yang luas, rumah bagi beragam satwa liar, beragam sistem ekologi, dan sumber daya alam yang luas yang mencakup banyak habitat yang dilindungi.[1] Warisan lingkungan yang unik ini memposisikan Brasil di nomor satu dari 17 negara megadiverse, dan merupakan subjek kepentingan global yang signifikan, karena degradasi lingkungan melalui proses seperti deforestasi berdampak langsung pada masalah global seperti perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Wilayah yang kemudian dikenal sebagai Brasil dihuni oleh banyak negara suku sebelum pendaratan penjelajah Pedro Álvares Cabral pada tahun 1500, yang mengklaim tanah yang ditemukan untuk Imperium Portugal. Brasil tetap menjadi koloni Portugal hingga 1808 ketika ibu kota imperium dipindahkan dari Lisboa ke Rio de Janeiro. Pada tahun 1815, koloni tersebut dinaikan menjadi kerajaan setelah terbentuknya Kerajaan Bersatu Portugal, Brasil, dan Algarves. Kemerdekaan dicapai pada tahun 1822 dengan pembentukan Kekaisaran Brasil, sebuah negara kesatuan yang diperintah di bawah monarki konstitusional dan sistem parlementer. Ratifikasi konstitusi pertama pada tahun 1824 mengarah pada pembentukan badan legislatif bikameral, yang sekarang disebut Kongres Nasional. Perbudakan dihapuskan pada tahun 1888. Negara ini menjadi republik presidensial pada tahun 1889 menyusul kudeta militer. Junta militer otoriter berkuasa pada tahun 1964 dan memerintah hingga tahun 1985, setelah itu pemerintahan sipil dilanjutkan. Konstitusi Brasil saat ini, yang dirumuskan pada tahun 1988, mendefinisikannya sebagai republik federal yang demokratis.[11] Karena kekayaan budaya dan sejarahnya, negara ini menempati urutan ketiga belas di dunia menurut jumlah Situs Warisan Dunia UNESCO.[12]

Sebagai sekutu utama Amerika Serikat non-NATO, Brasil adalah kekuatan regional dan menengah,[13][14][15] dan juga diklasifikasikan sebagai kekuatan baru.[16][17][18][19] Dikategorikan sebagai negara berkembang dengan Indeks Pembangunan Manusia yang tinggi,[20] Brasil dianggap sebagai ekonomi berkembang yang maju,[21] memiliki PDB terbesar kedua belas di dunia secara nominal, dan kesembilan menurut ukuran PPP, terbesar di Amerika Latin.[22][23] Sebagai ekonomi berpenghasilan menengah-atas menurut Bank Dunia[24] dan negara industri baru,[25] Brasil memiliki pangsa kekayaan global terbesar di Amerika Selatan dan merupakan salah satu lumbung roti utama dunia dan menjadi penghasil kopi terbesar selama 150 tahun terakhir.[9] Namun, negara ini mempertahankan jumlah korupsi, kejahatan, dan ketidaksetaraan sosial yang nyata. Brasil adalah anggota pendiri PBB, G20, BRICS, Mercosul, Organisasi Negara-negara Amerika, Organisasi Negara-negara Ibero-Amerika, dan Komunitas Negara-Negara Berbahasa Portugis.