Masa Pendidikan BJ Habibie

Karena terkenal sebagai seorang intelektual, maka kurang lengkap jika tidak mengetahui latar belakang pendidikan BJ Habibie. Karena BJ Habibie sudah tumbuh menjadi anak yang cerdas sejak kecil maka di sekolah pun ia adalah murid yang cerdas.
SMAK Dago Bandung adalah sekolah tempat BJ Habibie mengenyam pendidikan sampai kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi di ITB, yang saat itu masih bernama Universitas Indonesia Bandung. BJ Habibie hanya kuliah selama setahun di ITB kemudian melanjutkan studinya di Jerman selama 10 tahun.
Saat Habibie masih menjadi mahasiswa ITB, pemerintahan Presiden Soekarno sedang gencar membiayai anak-anak bangsa menimba ilmu dan bersekolah di luar negeri. Dari ratusan pelajar yang menerima beasiswa dan berangkat ke Jerman, BJ Habibie termasuk dalam rombongan kedua yang berangkat ke Jerman tanpa beasiswa dari negara pada tahun 1955.
Ibunya lah yang membiayai BJ Habibie kuliah di Jurusan Teknik Penerbangan spesialis Konstruksi Pesawat Terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule Jerman.
Menimba ilmu yang ia tempuh diluar negeri itu tidak berlangsung singkat dan mudah. Selama bertahun-tahun BJ Habibie belajar di RWTH Aachen sambil bekerja secara praktik. Motivasi yang ia bawa belajar di jerman awalnya adalah BJ Habibie tertarik membangun pesawat komersial sesuai ide Soekarno.
Akhirnya muncullah perusahan PT PAL, yakni IPTN pada saat itu. Selain itu motivasi terbesar BJ Habibie untuk sukses juga datang dari Sang Ibu yang sudah sudah susah payah membiayai pendidikan hingga kehidupannya di luar negeri yang tidak murah.
Tahun 1960 BJ Habibie berhasil menyelesaikan studinya untuk gelar Diploma Ing-nya di Technische Hochschule dengan predikat sempurna atau Cum Laude yang rata-rata nilainya adalah 9,5. Gelar Insinyur inilah yang membuatnya bisa bekerja di Firma Talbot, Industri Kereta Api di Jerman.
Perusahaan itu sangat membutuhkan Wagon untuk mengangkut barang yang ringan dalam jumlah yang banyak. BJ Habibie pun membuat konstruksi alat yang dibutuhkan wagon Industri Kereta Api Jerman itu dengan membuat sayap pesawat terbang. Caranya pun membuahkan hasil dan sangat membantu kebutuhan perusahan.
Biografi BJ Habibie terkait riwayat pendidikannya berlanjut karena ia meneruskan gelar doktornya masih di Jerman, yakni Technische Hochschule Die Fakultät de Fuer Maschinenwesen Aachen.
Sambil menempuh pendidikan doktornya, pada 1962 akhirnya BJ Habibie menikahi Hasri Ainun dan memboyongnya ke Jerman. Kehidupannya dibilang sangat sederhana dan sulit karena ia harus menghemat keuangan dan bekerja hingga larut malam.
Padahal BJ Habibie juga harus tetap belajar dan menyelesaikan tugas kuliahnya. Ainun, sang istri pun turut hidup sederhana agar menghemat pengeluaran dengan antri mencuci baju di tempat umum.
Usaha dan jerih payah BJ Habibie akhirnya membuahkan hasil dimana ia lulus gelar Doktor Ingenieur Nya di Technische Hochschule Hochschule Die Fakultät de Fuer Maschinenwesen dengan prädikat Cum Laude atau Sangat sempurna yang nilai rata-ratanya adalah 10. Sosok BJ Habibie ini memang ahli yang sangat jenius.
(FN)